Ricciardo mengambil resiko pindah ke tim bermarkas di Woking itu ketimbang bertahan di Renault, yang notabene tim pabrikan yang memiliki fasilitas dan bujet yang lebih besar.
Namun, tahun pertama sang pembalap Australia itu di Renault tak bisa dibilang memuaskan. Ricciardo mengakhiri musim 2019 di peringkat sembilan, hasil terburuknya sejak 2013, dengan hanya delapan kali mencetak poin tanpa finis podium sekalipun.
Bahkan McLaren, yang sama-sama menggunakan power unit Renault musim itu, bangkit untuk memuncaki klasemen tim papan tengah, setelah tahun-tahun buruknya bersama Honda.
"Mereka (McLaren) adalah tim yang paling banyak membuat suara, Mercedes memenangi kejuaraan lagi, tapi jelas bahwa McLaren adalah tim yang membuat kemajuan paling besar dari semuanya," kata Ricciardo seperti dilansir laman resmi F1.
"Jadi itu sangat menggembirakan bagi mereka dan itu benar-benar apa yang bisa kalian gunakan sebagai dasar untuk melenggang ke masa depan," sambungnya.
McLaren akan menjadi tim kelima bagi Ricciardo di F1, setelah debut dengan HRT pada 2011 sebelum pindah ke Toro Rosso, Red Bull dan Renault.
Kabar pindahnya Ricciardo keluar berbarengan dengan pengumuman Sebastian Vettel yang akan meninggalkan Ferrari tahun ini.
"Saya rasa jelas pengumuman Vettel atau kabar dengan Ferrari itu seperti memicu semuanya," tutur Ricciardo. (Ant)
Video: Seremonial Mengheningkan Cipta di Liga Primer Inggris
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News