Praveen/Debby yang unggul jauh 18-12 di game pertama, sempat dibuat kewalahan oleh Lee/Chau saat mereka menyusul dan menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Namun Praveen/Debby tak ingin menyia-nyiakan keunggulan mereka dan akhirnya menutup game pertama dengan kemenangan.
“Kalau melawan mereka, kami harus menerapkan satu pola saja, yaitu bermain dengan bola-bola pendek, tidak bisa berikan bola panjang ke belakang lapangan karena pasti langsung disambar oleh Lee. Namun, kami malah terbawa irama main mereka,” kata Praveen usai pertandingan.
Di game kedua, keadaan sempat berbalik. Praveen/Debby selalu tertinggal dalam perolehan angka. Dalam keadaan kritis, Praveen/Debby masih tertinggal 17-18 dan 18-19. Saat mampu menyamakan kedudukan 19-19, Praveen/Debby langsung menyabet kesempatan tersebut dan memenangkan pertandingan.
“Di awal kami sempat terbawa irama lawan lagi. Saat kritis, saat itu sepertinya pasangan Hong Kong juga tegang, bola-bola mereka sering out. Kami lebih siap dari mereka dan lebih percaya diri karena kami sudah menang di game pertama,” imbuh Praveen.
Selain Praveen/Debby, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga melaju ke babak delapan besar. Pasangan nomor empat dunia itu juga mengandaskan harapan Hong Kong, Chan Yun Lung Alan/Tse Ying Suet dengan 21-19 dan 21-12.
“Kami sempat unggul jauh tapi tersusul poinnya, mungkin agak kagok juga ya sudah lama tidak tanding. Kemarin lawannya masih belum terlalu bagus, jadi menang mudah. Sekarang lawannya lumayan, tapi bagus juga game-nya ramai, kami bisa latihan untuk pertandingan selanjutnya,” beber Liliyana.
“Iya, jujur saja memang masih agak kagok di game pertama. Tapi kami coba fokus seperti arahan pelatih. Di game kedua akhirnya kami bisa tampil lebih baik dan menang dengan skor jauh,” imbuh Tontowi.(Badmintonindonesia/Garry Subekhi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id