Jonatan Christie. (Foto: Zam/medcom.id)
Jonatan Christie. (Foto: Zam/medcom.id)

All England 2022

All England: Lewati Babak Pertama, Jojo Bicara tentang Keajaiban Pulih dari Covid-19

Kautsar Halim • 16 Maret 2022 22:12
Jakarta: Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengaku mendapat keajaiban bisa bermain di ajang All England 2022. Sebab, Jojo--sapaan Jonatan sempat dinyatakan positif covid-19 ketika melakoni ajang German Open pada Kamis 10 Maret lalu.
 
Tapi pada akhir pekan lalu, Jojo mendapati hasil negatif setelah dua kali tes PCR dan bisa terbang ke Inggris. Kemudian, tesnya di Inggris juga menunjukkan hasil negatif.
 
"Puji Tuhan, saya bersyukur bisa main di All England ini. Benar-benar dibilang keajaiban karena setelah dua hari, hasilnya bisa negatif dalam dua kali tes," ucap Jojo dalam rilis Humas PBSI, Rabu (16/3/2022).

Kesempatan tampil di All England pun tidak disia-siakan oleh Jojo karena dia langsung berhasil menaklukkan pebulu tangkis Prancis Brice Leverdez dengan skor 21-9, 16-21, 21-17 pada babak pertama. Menurutnya, tren positif itu tercipta karena bisa menikmati pertandingan.
 
"Hari ini saya bisa kontrol pertandingan dari awal. Saya bisa main enjoy dan menikmati pertandingan pada gim pertama," kata Jojo.
 
"Di gim kedua, tempo saya agak turun sedikit jadi Brice bisa lebih nyaman dan saya pun mengikuti pola pemainan dia. Beruntungnya, saya bisa kembali menemukan pola permainan pada gim ketiga," tambahnya.
 
Jojo menjelaskan lebih lanjut, dia mengaku belum bugar 100 persen untuk mengarungi All England yang merupakan turnamen bulu tangkis tertua tersebut. Tapi dia menegaskan bakal berusaha untuk terus tampil maksimal.
 
"Saat ini recovery memang belum 100% tapi saya berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan kondisi fisik dan stamina," tutur Jojo.
 
Sementara itu, Irwansyah selaku pelatih berpendapat bahwa Jojo bermain ragu-ragu pada gim kedua. Kemudian, Jojo disebutkannya bisa memenangkan gim ketiga karena tampil lebih rileks.
 
"Main pertama sudah enak, tapi gim kedua sedikit ragu-ragu. Setelah lebih rileks pada gim ketiga, Jonatan jadi lebih banyak menyerang dan menguntungkan," ujar Irwansyah.
 
"Ragu-ragunya di gim kedua karena bola menjadi lambat. Jadi, dia terpancing untuk mengangkat bola sehingga lupa memanfaatkan net. Jadi Jonatan lebih banyk diserang oleh lawan," tambahnya. (RO)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan