Praveen/Debby yang tampil luar biasa pada game pertama sempat lengah pada game kedua. Alhasil, mereka kalah 19-21 walau sempat unggul 19-14. Beruntung, mereka bangkit pada game ketiga untuk menyudahi perlawanan pasangan Hong Kong dengan skor 21-15.
“Kami menerapkan pola sesuai yang kami mau. Semuanya berjalan baik. Kami juga sudah bermain dengan benar pada game kedua. Cuma kami terburu-buru di poin-poin akhir. Kurang kontrol, jadi kami panik,” ujar Debby.
Richard Mainaky selaku pelatih mengaku anak asuhnya sudah bermain sesuai strategi. Namun, ia menyadari Praveen bermain ragu-ragu pada game kedua.
“Pola permainan yang sudah diterapkan dengan menyerang dan banyak memberikan bola pendek ke arah backhand sudah bisa berjalan baik. Sehingga lawan sulit berkembang pada game kedua,” kata Richard.
“Mereka sudah bermain sesuai pola pada hari ini. Performa Jordan agak sedikit kendor sehingga permainan lawan berkembang. Di samping itu Jordan juga seringragu-ragu,” tambah Richard.
Pada pertandingan selanjutnya, Praveen/Debby akan bertemu gandang Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels.
“Kami akan menyaksikan video ketika lawan bertanding. Kami juga akan diskusi dengan Richard Mainaky untuk menentukan strategi yang tepat. pemain-pemain Eropa rata-rata memiliki strategi yang rapi. Jadi kami tidak boleh menganggap enteng kekuatan mereka. Tetap harus waspada,” tutup Debby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News