"Sangat disayangkan kalau program audisi harus turun dari lapangan. Padahal, audisi ini merupakan bagian dari ekosistem pembinaan bulu tangkis," ujar salah satu tim pencari bakat dalam audisi Djarun itu kepada Media Indonesia, Senin (9/9).
Chris melihat pembinaan usia dini memang sudah seharusnya dilakukan klub. "Sayang ya, PB Djarum selama 50 tahun terus berkontribusi nyata untuk bulu tangkis dan para atletnya. Saya rasa keputusan ini sangat disayangkan," ujar Chris.
Hal senada diungkapkan legenda bulu tangkis, Rudy Hartono.
Sebagai ketua PB Jaya Raya, ia mengakui bahwa PB Djarum adalah satu klub besar yang melakukan audisi bulu tangkis paling intens dan aktif.
"Semua orang tahu Djarum punya dana. Tetapi bukan soal punya dananya saja. Djarum memang konsentrasi ke bulu tangkis. Hal itulah yang harus dihargai," ujar Rudy.
Rudy menilai seharusnya KPAI melakukan survei terlebih dahulu terhadap orang tua peserta agar mengetahui ada tidaknya eksploitasi terhadap anak dalam audisi.
"Saya kira tidak ada eksploitasi. Ini cuma masalah tulisan Djarum dalam jersey yang bisa mengakibatkan pandangan umum," ucapnya.
Sebagai insan bulu tangkis, Rudy mengkhawatirkan perkembangan usia dini Indonesia yang harus tersendat akibat hilangnya audisi Djarum.
"Jika audisi dihentikan, kasihan anak-anak tidak bisa berkembang secara cepat," ucap eks tunggal putra Indonesia itu.
Pihak Djarum Foundation sendiri akan menghentikan audisi beasiswa bulu tangkis Djarum pada 2020. Rencananya, Ketua Umum KOI, Erick Thohir, akan mengajak pihak KPAI dan Djarum Foundation untuk berdiskusi agar dapat menemui titik tengah dari polemik tersebut.
Video: Robet Moreno: Kemenangan Spanyol untuk Luis Enrique
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id