.jpg)
(Zilberman (kiri) saat diwawancara pihak BWF)
Zilberman sebetulnya sudah mengirimkan permohonan visa untuk bertanding di Indonesia sejak enam bula lalu. Tapi, kepastian soal visa baru ia dapatkan satu hari sebelum pertandingan, Minggu 9 Agustus.
Kepastian soal visa yang mepet membuat ia kesulitan untuk tampil di Kejuaraan Dunia tahun ini. Lantaran kurang persiapan, Zilberman mengaku frustrasi lantaran tidak mendapat jatah latihan dan adaptasi lapangan dengan baik.
"Saya telah bekerja keras sepanjang tahun untuk memenuhi syarat datang ke sini. Saya sudah menunjukkan yang terbaik. Di satu sisi, saya sangat senang datang ke sini. Tapi di sisi lain saya sangat kecewa tidak menunjukkan kemampuan. Saya tidak berlatih selama lima hari terakhirm" ujar Zilberman dalam rilis yang diterima Metrotvnews.com.
"Saya pikir saya bisa bermain lebih baik. Idelanya saya membutuhkan tiga atau empat hari untuk beradaptasi. Tapi saya tidak mendapat kesempatan itu."
"Saya senang datang ke sini. Ini berarti olahraga lebih penting dari politik. Saya pikir itu adalah kemenangan besar untuk olahraga. Semua dukungan dari pemain bulu tangkis dan negara saya telah menjadi bantuan besar."
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang sudah memberikan bantuan untuk mendapatkan visa dalam beberapa hari terakhir untuk datang ke sini."
Zilberman akhirnya tampil di Jakarta, Selasa 11 Agustus. Tapi kiprahnya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 tidak berlangsung lama. Ia kalah dua game langsung 14-21 14-21 dalam tempo 34 menit dari pebulu tangkis Taiwan, Hsu Jen Hao pada babak pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News