Festival SenengMinton 2025 disambut positif dengan keikutsertaan 345 siswa kelas 1 hingga kelas 3 dari 23 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kudus dan sekitarnya. Terkait itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, berharap Festival SenengMinton menjadi langkah awal pembibitan maupun pembinaan calon atlet masa depan.
"Festival SenengMinton merupakan salah satu cara memasyarakatkan bulu tangkis ke usia dini secara terstruktur dengan melibatkan para guru sekolah, sistematis melalui berbagai games yang mendorong kecintaan terhadap bulu tangkis, dan masif dengan melibatkan banyak peserta. Hal ini menjadi penting untuk menjaga mata rantai bulu tangkis yang bertujuan menyiapkan generasi emas bulu tangkis melalui perlombaan yang menyenangkan," kata Yoppy dalam keterangan resminya.
Ketua Umum Pengkab PBSI Kudus, Yuni Kartika, mengapresiasi antusias peserta yang mengikuti Festival SenengMinton 2025 Seri 1. Ia menjelaskan bahwa ajang ini juga menjadi tolak ukur siswa-siswi SD yang merupakan binaan Pengkab PBSI Kudus dalam hal progres kemampuan. Sekolah-sekolah yang terlibat juga sudah secara rutin menjalani ekstrakurikuler bulu tangkis.
"Antusiasnya sangat baik karena memang sekolah yang ikut SenengMinton adalah sekolah binaan yang telah rutin menjalankan ekstrakurikuler bulu tangkis. Kami juga melihat perkembangan olahraga bulu tangkis di setiap sekolah yang ada. Sejauh ini secara animo dan kualitas sudah cukup baik karena Festival SenengMinton sudah diadakan ketiga kalinya," terang Yuni.
Sebelumnya, Festival SenengMinton diselenggarakan dua kali pada 2024, yakni Seri 1 pada Februari dan Seri 2 pada Desember. Ajang ini mempertandingkan tujuh jenis perlombaan, yakni Service to Target, Shuttle Run, Pyramid Shuttlecock, Throwing The Shuttlecock, Zig Zag Run, Run, dan Drive Target.
Pada Service to Target, peserta melakukan service lurus dengan memasukkan shuttlecock ke dalam bidang target warna yang ditentukan. Shuttle Run berlari dari titik tengah mengambil kok, kemudian memindahkan ke sisi seberangnya, siswa berhasil menyelesaikan rintangan ialah yang berhasil memindahkan semua kok. Pyramid Shuttlecock, menyusun kok berbentuk piramid sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
Sementara, Throwing The Shuttlecock melempar kok ke dalam lubang target. Zig Zag Run berlari melalui halang rintang secara zig zag. Run, setiap siswa diwajibkan lari mengikuti arahan, yaitu ke samping, mundur, dan maju. Terakhir ialah Drive Target memukul kok dengan raket untuk mengenai target dengan tinggi sasaran 120 cm ke atas dan jarak pukul ke sasaran 2 meter peserta dapat melanjutkan ke rintangan berikutnya setelah mengenai 2 target.
Masing-masing permainan dirancang untuk melatih motorik, koordinasi, serta mengenalkan dasar-dasar teknik bulu tangkis dalam bentuk permainan yang menyenangkan. Setiap sekolah mengirimkan tiga regu berisi lima siswa (tiga laki-laki dan dua perempuan) yang harus bekerja sama menyelesaikan setiap tantangan.
Festival SenengMinton 2025 Seri 1 juga melibatkan 200 murid PAUD dan TK dari 10 sekolah di Kudus dan sekitar dalam sejumlah games serta playground. Ada pula lomba suporter dari sekolah yang berpartisipasi.
Juara Bertahan
MI NU Imaduddin Hadiwarno berhasil meraih juara Festival SenengMinton 2025 Seri 1 untuk kategori kelas 2 SD. Hendri Mariyanto selaku guru sekolah tersebut ‘angkat topi’ atas prestasi siswa-siswi. Meskipun mengalami penurunan dari Festival SenengMinton 2024 Seri 1 dan Seri 2, MI NU Imaduddin masih mendapat dua gelar dan mempertahankan juara di kategori kelas 2 SD.
"Walaupun ada penurunan prestasi dari dua penyelenggaraan Festival SenengMinton sebelumnya, sekolah kami masih menjadi juara kelas 2 SD dan semifinalis kelas 1 SD. Selama perlombaan, kami tetap semangat dan berusaha untuk mendapat catatan waktu tercepat, walaupun memang sekolah lain juga bagus-bagus," kata Hendri.
Sementara, SD NU Nawa Kartika berhasil menjadi juara kategori kelas 3 SD. Ainun Ni’am selaku guru olahraga sekolah tersebut menjelaskan bahwa latihan lebih intens dan rutin merupakan kunci sukses anak didiknya meraih prestasi terbaik.
"Di Festival SenengMinton 2024 Seri 1 kami menjadi runner-up, tapi seri 2 tidak ada gelar. Alhamdulillah yang sekarang bisa menjadi juara. Memang kami sengaja berlatih giat selama dua minggu sebelum acara. Selama ekstrakurikuler pun kami lebih fokus. Semoga di seri berikutnya kami bisa mendapat lebih banyak juara," tukas Ainun.
Para pemenang Festival SenengMinton 2025 Seri 1 di tiap-tiap lomba mendapat piala, piagam, dan hadiah dari sponsor yaitu MilkLife, Kenko, Dua Kelinci, Aice, dan Hundred. Selanjutnya, Festival SenengMinton 2025 Seri 2 akan berlangsung pada 13 dan 14 Desember mendatang.
Meluas ke Empat Kota Jawa Tengah
Melihat kesuksesan penyelenggaraan ini dan munculnya bibit-bibit bulu tangkis yang sudah semakin mencintai dan menekuni lebih dalam, Festival SenengMinton berencana untuk dihelat di empat kota lain pada tahun 2025, yaitu Semarang, Solo, Purwokerto, dan Magelang. Tujuannya, imbuh Yuni, agar pembibitan maupun pembinaan dari level grassroot dapat berjalan serta menjadi supply calon atlet untuk bergabung ke klub, khususnya di Jawa Tengah.
"Karena Festival SenengMinton adalah salah satu cara menjaring kesenangan dan minat anak untuk bermain bulu tangkis. Karena kalau kami lihat secara garis besar, Jawa Tengah pembibitan klubnya berjalan, tapi secara pembibitan awal perkenalan bulu tangkisnya yang belum ada. Dan kita mencari kota besar karena minatnya bagus, klub sudah banyak," tutur Yuni
Festival SenengMinton di empat kota juga akan berkolaborasi dengan PBSI di daerah setempat. Hal tersebut guna menjaring peserta yang sekolahnya memiliki minat bulu tangkis maupun yang sudah mempunyai ekstrakurikuler olahraga tepok bulu Berbeda dengan penyelenggaraan di Kudus yang mengadopsi sistem beregu, pada kota-kota lain menerapkan sistem perorangan.
"Kalau di Kudus beregu karena kami sudah tahu jumlah murid di setiap sekolahnya dan tahu klasifikasinya seperti apa. Sementara kalau di kota lain belum tahu kemampuan setiap individunya seperti apa. Harapannya, siswa-siswi kelas 1 SD banyak yang terlibat karena memang untuk menumbuhkan minat dan kecintaan bulu tangkis lebih baik sedini mungkin,” ungkap Yuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News