Usaha Marin untuk menorehkan prestasi itu tidak mudah. Pasalnya, juara dunia bulutangkis 2015 tersebut harus bermain tiga game sebelum meraih kemenangan dengan skor 21-19, 12-21, dan 15-21.
Kedua pemain memang bermain sengit sepanjang pertandingan. Marin sempat dominan pada game pertama dengan unggul 11-6. Namun Sindhu tak mau menyerah. Bahkan, pemain berusia 21 tahun itu bisa menyamakan skor menjadi 19-19 dan menutup game pertama dengan skor 21-19.
Semangat Sindhu tak mengendur pada game berikutnya. Tapi usahanya sia-sia karena Marin mulai bermain tanpa cela. Alhasil, Sindhu harus gigit jari melihat sang lawan menutup game kedua dengan skor 21-12.
Kemenangan pada game kedua sepertinya meningkatkan motivasi Marin. Buktinya, ia mulai bisa mendikte permainan dan tak membiarkan Sindhu unggul. Keduanya sempat bermain imbang saat kedudukan 10-10. Tapi Marin melesat sejak saat itu dan menutup pertandingan dengan kemenangan 21-15 pada game ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News