Marin yang mendapat bye di babak pertama nampak kesulitan mengimbangi permainan cepat Tee pada game pertama. Tee yang mengalahkan Jeanine Cicognini pada babak pertama itu sukses mendikte permainan dan melepaskan smes-smes menyilang yang beberapa kali gagal diantisipasi oleh Marin.
Namun usaha Tee bermain menyerang pada game pertama berbuah petaka. Lantaran terlalu diforsir, staminanya menurun drastis pada game selanjutnya. Situasi ini dimanfaatkan Marin dengan sempurna. Perlahan tapi pasti, unggulan pertama itu sukses menyudahi game kedua dalam waktu singkat dengan skor 21-14.
Kondisi Tee pada game kedua tidak membaik. Ia beberapa kali melakukan kesalahan elementer yang membuat Marin unggul 5-0. Tee sempat membuka asa untuk menyamakan kedudukan setelah mendapat arahan dari sang pelatih. Namun, staminanya sudah berkurang drastis. Sebaliknya, motivasi Marin untuk memenangkan laga makin berkobar usai mendapat dukungan dari suporter Indonesia yang memenuhi Istora Senayan.
Game ketiga akhirnya ditutup dengan kesalahan Tee mengantisipasi servis Marin. Lantaran terlalu bernafsu mengembalikan servis Marin, raket Tee melewati net. Wasit akhirnya memutuskan untuk memberi poin kepada Marin sekaligus menyudahi pertandingan dengan skor 21-13.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News