Riska/Rinjani kesulitan mengimbangi tempo cepat yang diperagakan lawan. Tapi, mereka tetap senang dengan pencapaian ke semifinal apalagi ini adalah debut mereka sebagai pasangan.
"Tadi mau main satu-satu dulu, tetapi ternyata bolanya juga cepat banget dan secara tenaga tangan serta tenaga bola di atasnya kami kalah. Saat diajak main cepat kami sempat mendapatkan beberapa poin tapi mereka lebih unggul juga jadi malah keteteran dan bingung," kata Rinjani.
"Mungkin tadi bolanya naik dan kami defense terus, tetapi karena kalah tenaga kita jadi tidak bisa defense balik serang," papar Riska.
"Senang dan bersyukur ini debut pertama kami dan berhasil meraih medali, sebelumnya saya gagal dan sama Riska bisa ambil medali walaupun perunggu. Pastinya mental dan chemistry harus kita tingkatkan lagi agar makin klop di World Junior Championship 2025 nanti," beber Rinjani.
"Bersyukur meskipun harusnya bisa lebih baik, tapi ini debut kami berdua jadi hasil yang kami dapat sesuai target. Tekanan tidak ada, hanya point yang mepet membuat saya harus jaga fokus dan hati-hati," ungkap Riska.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
