Yuk, simak lebih lanjut mengenai apa itu shuttlecock dan bagaimana fungsinya dalam bulu tangkis.
Apa Itu Shuttlecock
Shuttlecock adalah bola yang digunakan dalam permainan bulu tangkis. Dalam bahasa Indonesia, "shuttlecock" disingkat menjadi "kok" yang berasal dari kata "cock". Shuttlecock terdiri dari dua kata, yakni "shuttle" dan "cock."
Shuttle dalam bahasa Inggris berarti "antar-jemput" atau "bolak-balik," mengacu kepada gerakan bolak-balik bola ini ketika dimainkan dua pemain. Sedangkan "cock" berarti ayam jantan, mengacu kepada bulu yang digunakan.
Jika kita gabungkan, maka shuttlecock artinya "ayam/burung yang bolak-balik," mengacu kepada bagaimana bola ini terlihat ketika dimainkan.
Sejarah Shuttlecock
.jpg)
Gambar: Shuttlecock Tradisional Tiongkok. (Sumber: Yoshi24517/Wikipedia)
Jejak shuttlecock bisa dijelajahi pada masa Tiongkok kuno. Dipercaya bahwa pada masa Dinasti Han Tiongkok, permainan "Jianzi" yang menggunakan shuttlecock kuno muncul dan menjadi permainan di kalangan massa.
Permainan ini, berbeda dengan bulu tangkis yang kita kenal, dimainkan dengan menggunakan kaki daripada raket yang kita gunakan dalam bulu tangkis.
Asal dari permainan bulu tangkis sendiri masih belum jelas, ada yang berpendapat berasal dari Yunani Kuno dan India Kuno, bahkan sudah ada sejak 2400 tahun yang lalu. Namun, Tiongkok memiliki lebih banyak dokumentasi tentang permainan ini dalam dokumen-dokumen kuno mereka.
Pada abad ke-19, permainan bulu tangkis menjadi populer di kalangan koloni Inggris di India. Pada masa itu, kok dibuat dari bulu alami dan bahan dasar yang sederhana, namun dengan perkembangan teknologi, desain shuttlecock semakin canggih dan disesuaikan dengan standar internasional.
Standarisasi Shuttlecock
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang didirkan tahun 1934 telah menetapkan standarisasi tertentu untuk shuttlecock yang digunakan dalam kompetisi resmi. Salah satu aturan penting adalah penggunaan bulu angsa atau bahan sintetis berkualitas tinggi untuk menjaga kestabilan dan kecepatan kok selama permainan.
Bahan Shuttlecock
Standarisasi bahan BWF shuttlecock terbuat dari 16 helai bulu angsa atau bebek yang diatur sedemikian rupa untuk membentuk kerucut. Bulu tersebut ditempelkan pada sebuah dasar yang terbuat dari gabus yang dilapisi dengan kulit tipis.
Selain bulu asli, terdapat juga shuttlecock yang terbuat dari plastik yang digunakan untuk latihan dan rekreasi. Bulu harus dibuat tergabung menjadi satu kesatuan yang kuat.
Ukuran dan Berat Shuttlecock
Standarisasi BWF menyatakan bahwa setiap bulu memiliki panjang antara 62 mm dan 70 mm, diukur dari ujung bulu hingga bagian yang menempel pada gabus. Shuttlecock memiliki diameter antara 58 mm dan 68 mm pada ujung bulu. Shuttlecock memiliki berat antara 4,75 gram hingga 5,50 gram.
Untuk bagian gabus, bagian berbentuk setengah bola di ujung tempat bulu menempel pada shuttlecock memiliki diameter antara 25 mm dan 28 mm.
Speed Shuttlecock
Kecepatan (speed) shuttlecock atau kok bulu tangkis diukur dalam kategori 75-79, dengan angka yang semakin kecil berarti shuttlecock terbang semakin lambat. Kecepatan shuttlecock dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, ketinggian, dan kelembapan lingkungan.
Speed 75 yang paling lambat digunakan di daerah pegunungan, 76 digunakan di daerah yang lebih hangat, 77 digunakan di daerah pesisir, 78 digunakan di daerah dingin, dan 79 yang paling cepat digunakan di daerah dingin di bawah permukaan laut seperti Belanda.
Demikian informasi mengenai shuttlecock, semoga dapat membantu meningkatkan performa sobat dalam permainan bulu tangkis.
Baca Juga:
Macam-macam Pukulan dalam Permainan Bulu Tangkis Beserta Penjelasan
Sejarah Perkembangan Bulu Tangkis di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id