Selain tempat yang akan bergeser dari Istora Senayan ke JCC Senayan, gelaran ini juga akan bertepatan dengan bulan puasa. Selain itu, panitia juga menaikkan harga tiket karena kapasitas JCC yang tidak sebanyak di Istora Senayan.
"Ada beberapa catatan penting, pertama, ini akan bertepatan dengan masa puasa. Kedua, kalau biasanya pakai empat lapangan, kali ini tidak memungkinkan. Ada 3 Lapangan dan waktu penyelenggaraan yang biasa enam hari menjadi tujuh hari," Ujar Yoppy Rosimin selaku panpel Indonesia Open Super Series Premier 2017.
Baca: 301 Pebulu Tangkis Siap Bertarung di BCA Indonesia Open 2017
"Ketiga, di kapasitas tempat duduk lebih sedikit. Karena tempat duduk sedikit maka harga tiket naik dari tahun lalu," lanjutnya.
"Daya tampung lebih sedikit, tapi nyaman karena penonton duduk sesuai dengan tiket. Kita menyiapkan tempat duduk dekat lapangan, misal kursi VVIP penonton membludak," sambungnya.
Baca juga: PBSI Targetkan Satu Gelar dari Ajang Indonesia Open 2017
Sementara itu, soal hari penyelenggaraan bertepatan dengan puasa, panpel mengaku tak punya pilihan lain. Pasalnya, jika dimundurkan malah bentrok dengan ajang lain.
"Jadi kita tidak ada pilihan lain, dan itu tidak mungkin. Kalau maju ada Piala Sudirman, kalau mundur ada ajang lain. Lagipula jadwal bisa kacau kalau dimundurin dari Juni. Nabrak puasa bukan pertama kali, yang jelas bersamaan dengan puasa. Kami coba waktu pertandingan untuk mendekati buka puasa terutama saat semifinal dan final," pungkasnya.
Video: ?Indonesia Siap Tempur di Piala Sudirman 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News