Seperti tertera dalam rilis Humas PBSI, Jojo--sapaan akrab Jonatan tampil dominan pada gim pertama dengan unggul saat skor 10-3, 15-12, dan 17-15. Namun, Ng Tze Yong malah bisa membalikkan keadaan dan merebut gim pertama lebih dulu dengan skor 21-18.
"Hari ini permainan saya sudah benar dan bagus, yakni terus berinisiatif untuk menyerang," ujar Jojo seusai laga.
"Tapi saat sudah unggul lumayan jauh, bukan kendur sih, melainkan lebih tidak bisa kontrol bola depan dan lebih banyak angkat bola. Dengan begitu dia nyaman melakukan serangan," sambungnya.
Saat memainkan gim kedua dan ketiga, Jojo langsung bangkit dan memperbaiki kesalahan dengan mengontrol penuh jalannya pertandingan. Bahkan, Ng Tze Yong tidak dibiarkannya untuk menyalip raihan poin.
"Setelah lepas gim pertama, saya tidak mau terlalu banyak pikiran dan coba untuk tampil lebih siap lagi pada gim berikutnya," tutur peraih medali emas Asian Games 2018 itu.
"Di gim kedua dan ketiga, saya lebih fokus dengan bola depan agar tidak banyak mati dan angkat bola sambil tetap inisiatif untuk mencari serangan," imbuhnya.
Selanjutnya pada perempat final, Jumat 25 Maret waktu setempat, Jojo sudah ditunggu wakil Perancis Toma Junior Popov yang berstatus nonunggulan. Merespons itu, Jojo mengaku akan mewaspadai potensi serangan lawan.
"Hari ini mau recovery dulu karena bertanding lumayan lama durasinya. Saya ingin makan dan istirahat yang cukup," tutur Jojo.
"Lawan besok serangannya bagus. Jadi saya mau persiapan bagaimana meredam kekuatannya itu," tambahnya.
Persaingan di sektor tunggal putra Swiss Open 2022 diyakini bakal makin sengit setelah unggulan pertama asal Denmark Viktor Axelsen mengundurkan mundur. Menanggapi itu, Jojo tak menampik kans menjadi juara semakin terbuka, tapi dia pantang lengah. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
