"Alhamdulillah bisa membawa Indonesia melangkah ke babak final. Kami senang bisa bermain dengan baik hari ini. Posisi tim sudah unggul 2-1 saat kami masuk lapangan dan itu membuat kami lebih percaya diri," kata Fikri seusai laga dalam wawancaranya dengan Tim Media & Humas PBSI.
"Sebenarnya, semua partai juga menentukan sejak awal. Jadi, kami tidak terlalu merasa menggebu-gebu (menyambut kemenangan)," tambahnya.
Fikri/Daniel memastikan kemenangan Indonesia atas Thailand setelah menundukkan Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul pada laga keempat (ganda putra) dengan skor 21-13, 21-16. Berkat kemenangan tersebut, Indonesia jadi bisa menutup rangkaian laga dengan lebih cepat karena sudah unggul 3-1.
Baca juga: Tekuk Thailand, Tim Bulu Tangkis Indonesia Melaju ke Final BAMTC 2025
Sejatinya, tim bulu tangkis Indonesia sempat tampil kurang meyakinkan karena mereka tertinggal lebih dulu akibat kekalahan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang memainkan laga pertama (ganda campuran) melawan Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai.
Tapi setelah itu, Indonesia bisa menyamakan kedudukan lewat Alwi Farhan yang mengalahkan Panitchaphon Teeraratsakul pada laga kedua (tunggal putra), dan berbalik unggul 2-1 melalui kemenangan Putri Kusuma Wardani atas Busanan Ongbamrungphan pada laga ketiga (tunggal putri).
Meski menang dua gim langsung, tetap tidak mudah bagi Fikri/Daniel untuk mengalahkan Sukphun/Teeraratsakul. Pasalnya, perolehan poin mereka nyaris terkejar pada gim kedua karena permainan apik dan keuletan yang ditunjukkan lawan. Terkait itu, Fikri/Daniel membeberkan kunci kemenangannya.
"Kami mewaspadai power dan keuletan lawan, tapi hari ini kami bisa unggul di bola-bola awal, jadi selalu dalam posisi menyerang," ujar Fikri.
"Hari ini, kunci kemenangan kami adalah bermain fokus dan tidak mau berpikir terlalu banyak. Kami tahu pasangan Thailand punya kemampuan yang bagus dan beberapa kali mengalahkan pasangan Indonesia," sambung Daniel.
"Tadi saat poin-poin itu (gim kedua), kami ingat kemarin saat lawan Malaysia, sudah unggul tapi terkejar. Kami tidak mau terulang, jadi kami mencoba fokus ke diri masing-masing untuk tetap tenang, tidak terburu-buru dan memperbaikinya di pertandingan kali ini," lanjut Daniel.
Selanjutnya pada fase final, Minggu 16 Februari mendatang, Indonesia bakal bentrok dengan pemenang dari laga semifinal antara tuan rumah Tiongkok dengan Jepang. Keduanya merupakan lawan tangguh karena Jepang pernah menjadi runner-up edisi 2019, sedangkan Tiongkok berstatus sebagai juara bertahan. Terkait itu, Indonesia diyakini masih berpeluang finis sebagai juara baru.
"Peluang pasti ada, tinggal bagaimana besok kami fokus lagi dari awal dan berjuang. Semangat tidak mau kalahnya ditunjukkan," tutup Fikri.
Sejak bergulir pertama kali di Vietnam pada 2017 silam, tim bulu tangkis Indonesia belum pernah menjuarai ajang Badminton Asia Mixed Team Championships. Pencapaian terbaik mereka sebelumnya hanya menyabet perunggu bersama Hong Kong pada edisi 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News