Bertanding di Lapangan 1 Tokyo Metropolitan Gymnasium, Selasa 15 Juli, Jojo--sapaan Jonatan sejatinya berada di atas angin karena berstatus sebagai unggulan keempat dan lebih sering menang dalam 19 pertemuan dengan Nishimoto.
Tapi dalam laga tadi, Jojo malah kesulitan memberi perlawanan atas lawannya yang merupakan pebulu tangkis tunggal putra ranking 12 dunia. Selain itu, Jojo juga lebih sering melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan Nishimoto.
Perlawanan sengit sempat ditunjukkan Jojo ketika mengawali gim pertama dengan berkali-kali menyalip perolehan poin Nishimoto. Tapi setelah tertinggal 9-10, Jonatan kehilangan sembilan poin secara beruntun dan Nishimoto bisa dengan mudah memenangi gim pertama.
Baca juga: Ginting dan Gregoria Siap Comeback, Fajar/Fikri Bakal Jalani Debut di Japan Open 2025
Bukannya bangkit, penampilan Jojo pada babak kedua malah makin menurun. Dia tidak pernah menyalip perolehan poin lawan lagi dan masih sering melakukan kesalahan sendiri. Situasi itu dimanfaatkan Nishimoto untuk meraup 5 poin secara beruntun sebanyak dua kali sebelum akhirnya memastikan kemenangan.
"Sebenarnya kemarin, persiapan sudah sangat baik dan kondisi juga sangat baik. Tetapi tadi masih banyak melakukan kesalahan sendiri yang seharusnya bisa lebih baik," ujar Jojo tentang penyebab kekalahannya dari Nishimoto ketika diwawancarai Tim Media & Humas PBSI seusai pertandingan.
"Saya harus bisa lebih sabar lagi, tidak terburu-buru, dan meningkatkan ketenangan. Apalagi bertemu dengan lawan yang ulet seperti Nishimoto," tambahnya.
Meski Jojo gugur, wakil tunggal putra Indonesia masih tersisa dua di Japan Open 2025, yakni Alwi Farhan dan Anthony Sinisuka Ginting. Alwi sudah melewati babak 32 besar dengan mengalahkan Lee Chia Hao (Taiwan), sedangkan Ginting baru memainkan laga babak 32 besar melawan Kodai Naraoka (Jepang) pada keesokan hari, Rabu 16 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News