Pelajaran berharga dari duelnya perdananya tersebut adalah cara mengatasi perasaan saat bertanding. Pasalnya, Ginting melakoni laga melawan peraih tiga medali perak Olimpiade tersebut dalam kondisi cedera.
Cedera engkel dan lututnya kambuh saat sesi latihan hari pertama di Wuhan dan mendapat perawatan fisioterapis. Hal itu yang membuat permainannya kurang lepas, dan bahkan sempat terpeleset kembali di game ketiga saat kedudukan tertinggal 8-11.
"Kondisi kaki saya cukup mengganggu. Padahal waktu masuk lapangan berusaha untuk enggak dirasain dan enggak diingat-ingat cederanya. Kurang lebih berpengaruh ke penampilan saya, saya jadi ragu-ragu kalau melangkah yang agak jauh," kata Anthony di situs resmi PBSI.
"Tadi saya melihat kalau pemain sekelas Chong Wei juga bisa mengalami keadaan dimana feeling nya nggak enak, nggak bisa langsung in ke permainan. Tapi dia bisa mengatasinya di game kedua dan ketiga," sambungnya.
Upaya Chong Wei mengatasi situasi di lapangan pun berbuah hasil. Ia mampu bangkit dan lolos ke perempat final setelah sempat kalah dari Ginting di game pertama.
"Di game pertama, Chong Wei banyak membuat kesalahan sendiri. Dari awal pelatih sudah menginstruksikan untuk banyak inisiatif menyerang. Di game kedua, Chong Wei mengubah permainan dan dia sudah mulai enak mainnya," tutup Anthony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
