Poster Greysia Polii dengan buku biografi Menembus Garis Batas. (Foto: Instagram resmi Greysia Polii)
Poster Greysia Polii dengan buku biografi Menembus Garis Batas. (Foto: Instagram resmi Greysia Polii)

Eksklusif: Greysia Polii Soal Buku Menembus Garis Batas

Prihadi • 21 Agustus 2024 21:19
Jakarta: Keputusan gantung raket dan menikah tak lantas membuat Greysia Polii meninggalkan dunia bulu tangkis yang membesarkan namanya. Ibu satu anak ini masih aktif dalam kepengurusan bulu tangkis dan bahkan baru menerbitkan buku biografi.
 
"Menembus Garis Batas" -- begitu buku biografi tersebut diberi judul. Isinya menceritakan tentang perjalanan hidup Greysia dari titik terendah hingga sukses menyabet medali emas ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu.
 
Penasaran dengan motivasi di balik lahirnya buku biografi tersebut, berikut penjelasan Greysia yang diwawancarai Medcom.id secara eksklusif di Mimika, Papua:

1. Apa latar belakang kamu rilis buku biografi dan berapa lama proses pembuatannya? 
 
Awalnya saya enggak terpikir untuk membuat buku biografi, tapi mendiang kakak saya berpesan bahwa suatu hari nanti saya harus rilis buku biografi. Waktu itu, saya merasa prestasi saya masih belum cukup untuk dituangkan ke dalam biografi. Lalu kakak saya bilang, namanya hidup, bukan hanya suksesnya saja yang diceritakan, tetapi bagaimana prosesnya. 
 
Setelah saya meraih medali emas Olimpiade, saya merasa ingin membagikan semangat yang membawa saya mewujudkan mimpi. Saya ingin lebih banyak orang yang bisa mewujudkan cita-citanya, meskipun banyak batasan-batasan dalam diri mereka. Untuk itulah saya akhirnya menuangkan kisah perjalanan hidup saya lewat sebuah buku biografi yang berjudul Menembus Garis Batas. 
 
2. Apakah buku ini hanya bercerita tentang Kamu? 
 
Buku Menembus Garis Batas bukan hanya tentang Greysia Polii, tapi lebih dalam lagi. Buku ini menceritakan arti sebuah kegigihan, kerja keras dan tekad yang kuat. Saya ingin semangat juang ini dimiliki oleh generasi muda Indonesia, yang punya peranan penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
 
3. Apakah ini hanya sekedar buku atau ada hal tersirat yang ingin kamu sampaikan?
 
Pada dasarnya, lewat buku ini saya ingin menyampaikan bahwa jangan biarkan batasan-batasan yang ada dalam diri kita menghalangi langkah untuk menggapai mimpi. 
 
Dari mana pun asalnya, apa pun profesinya, semua memiliki kesempatan yang sama untuk meraih impian. Kita semua bisa menembus garis batas. Seperti juga saya yang berasal dari daerah, Tomohon, Sulawesi Utara. 
 
Lebih dari sekedar buku, Menembus Garis Batas juga merupakan sebuah movement, di mana kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia bisa bersama-sama berkontribusi dalam menyebarkan pesan positif ini lewat program donasi buku Menembus Garis Batas. 
 
Melalui program ini, diharapkan semangat juang dan nilai-nilai positif dari kisah hidup saya bisa menjadi penyemangat bagi mereka yang sedang mengejar cita-cita. Buku Menembus Garis Batas akan didonasikan melalui Ikatan Guru Indonesia (IGI), Pustaka Bergerak dan lembaga lainnya. Nantinya, buku-buku ini akan disalurkan ke guru-guru, sekolah-sekolah dan perpustakaan daerah di Indonesia. 
 
Siapa pun bisa terlibat dalam charity ini dan berdonasi berapa pun jumlah buku. Donasi bisa dilakukan melalui bit.ly/mgbcharity. Per tanggal 17 Agustus, donasi buku yang terkumpul sudah mencapai 9.400 buku. 
 
4. Ada berapa fase hidup yang bisa pembaca tahu tentang Kamu dalam buku ini? 
 
Di dalam buku Menembus Garis Batas ini, saya bercerita tentang empat fase kehidupan yang telah saya jalani. Pertama adalah masa kecil saya yang saya habiskan di Manado, lalu fase kedua saat Mama memberanikan diri memboyong saya ke Jakarta demi mengembangkan potensi bulu tangkis yang ada pada diri saya. Fase ketiga adalah kehidupan saya di asrama hingga mengalami titik terendah pada Olimpiade London 2012. Terakhir, bagaimana saya mampu bangkit hingga akhirnya menutup karier dengan mewujudkan apa yang selama ini saya cita-citakan, yaitu menjadi Juara Olimpiade di Ganda Putri. 
 
Tiap fase kehidupan saya jalani dengan berbagai tantangan dan keterbatasan hingga rasanya impian saya sulit sekali untuk terwujud. Bahkan saya pernah berada di titik nadir dan hampir menyerah dengan bulu tangkis. Namun, ternyata ujian-ujian inilah yang membentuk saya jadi orang yang lebih tangguh. Saya tidak mau menyerah pada keadaan dan terus berusaha meraih tujuan yang sudah saya tetapkan dari awal. 
 
5. Nilai apa yang ingin Kamu sampaikan kepada pembaca lewat buku ini? 
 
Dalam perjalanan hidup saya dari kecil hingga saat ini, saya merasa ada beberapa nilai yang menjadi faktor penting. 
 
- Clarity to Vision: Kejelasan akan tujuan hidup. Dari kecil saya sudah tahu apa yang saya inginkan. Dari usia 13 tahun, saya mau jadi juara Olimpiade di ganda putri. Kejelasan inilah yang menuntun saya untuk mewujudkan apa yang saya cita-citakan. 
 
- Commitment and Grit: Tanpa kerja keras dan kegigihan, saya rasa tidak akan mungkin ada di titik ini. Apalagi bagi seorang atlet, tanpa komitmen, mustahil atlet bisa bertahan dari persaingan yang begitu sengit. Tidak ada emas Olimpiade yang diraih tanpa pengorbanan, tidak ada gelar juara yang didapat tanpa ketekunan. Bahkan ketika jatuh ke titik terendah, komitmen dan grit itu yang membantu saya untuk kembali dan tidak menyerah. 
 
- Support System: Keberhasilan kita pasti tak lepas dari bantuan orang lain. Keluarga, teman, pelatih, bahkan para pencinta bulu tangkis yang mendukung saya. Mereka adalah support system yang punya peranan sangat penting dalam karier saya.
 
- Unseen Hands: Dalam perjalanan hidup saya, begitu banyak hal yang rasanya hampir mustahil untuk terjadi. Namun seringkali pertolongan dari 'tangan-tangan tak terlihat' seperti membantu saya di saat-saat sulit. Termasuk adanya campur tangan Tuhan YME yang memampukan kita. 
 
6. Buku ini cocoknya dibaca siapa?
 
Meski bercerita tentang bagaimana saya berjuang meraih mimpi sebagai pebulu tangkis, namun buku Menembus Garis Batas juga bisa dinikmati mereka yang tak mengikuti perkembangan bulu tangkis. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, buku ini banyak mengisahkan tentang arti perjuangan, semangat dan pengorbanan. 
 
Saya berharap buku ini banyak dibaca oleh para generasi muda, karena saya ingin sekali generasi muda kita punya semangat juang yang tinggi. Apalagi mereka adalah generasi penerus yang punya peranan besar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. 
 
Buku Menembus Garis Batas ini cocok sekali dibaca oleh mereka yang mungkin sedang berusaha mewujudkan impian di tengah berbagai keterbatasan. 
 
Selain itu, gaya penulisan yang digunakan juga seperti buku cerita tentang kisah perjalanan. Sehingga mudah dibaca dan dicerna oleh semua kalangan, termasuk oleh generasi muda. 
 
7. Buku ini idealnya dibaca saat sedang apa?
 
Meski esensinya tentang perjuangan hidup, namun buku Menembus Garis Batas juga banyak bercerita hal-hal yang ringan, bahkan kisah cinta saya bersama suami saya pun dibahas di buku ini. Jadi, buku Menembus Garis Batas bisa dinikmati di berbagai suasana. 
 
Mereka yang sedang dalam situasi sulit melewati batasan-batasan dalam hidupnya, saya rasa akan relate dengan buku ini. 
 
8. Ada kutipan kalimat yang bisa dijadikan motivasi? 
 
Bila kita senantiasa memberikan yang terbaik dalam apa pun yang kita lakukan, kita akan mampu menembus batasan-batasan yang menghambat kita, meraih tujuan, dan mengeluarkan potensi secara penuh.
 
9. Apa yang Kamu harapkan setelah masyarakat membaca buku biografi ini? 
 
Saya ingin semangat yang saya punya, juga dirasakan oleh mereka yang membaca buku biografi saya. Saya berharap bahwa pesan-pesan positif yang ada di buku Menembus Garis Batas ini bisa memotivasi para generasi muda dalam melewati limitasi apapun dalam hidup. 
 
10. Apa tujuan Kamu mengunjungi sebuah sekolah di Mimika, Papua?
 
Ya, salah satu bentuk upaya yang bisa saya lakukan adalah membagikan pengalaman saya, apa yang sudah saya lewati dan bagaimana saya melewatinya, kepada lebih banyak orang. Termasuk adik-adik di Mimika, Papua. Saya yakin mereka punya banyak potensi dan sama seperti kita semua, pasti setiap orang punya keterbatasan dalam dirinya.
 
Inilah yang saya coba bagikan kepada mereka, jangan biarkan batasan-batasan ini menghalangi kita meraih mimpi. Saya yakin dan percaya, mereka semua di sini punya potensi untuk berprestasi sesuai bidang yang mereka tekuni. 
 
Sehingga pada kesempatan ke Timika kemarin, saya juga memberikan 80 buku MGB ini untuk 80 guru-guru yang ada di Sekolah Asrama Taruna Papua. Berharap para guru bisa membagikan dan mengajarkan semangat yang sama, serta nilai-nilai yang ada dalam buku MGB kepada 1.219 siswa di sana. 
 
11. Apakah buku biografi ini termasuk cara Kamu melepas kangen dengan bulu tangkis?
 
Bisa juga dibilang begitu. Lebih dari separuh hidup saya, saya habiskan di dunia bulu tangkis. Bahkan sekarang setelah pensiun pun masih terlibat di pembinaan bulu tangkis Indonesia dan federasi bulu tangkis dunia. 
 
Namun, saat ini banyak prioritas lain dalam hidup saya, seperti keluarga misalnya. Saya juga menjalankan beberapa bisnis. Jadi, biografi ini rasanya memang menjadi obat kerinduan sama bulutangkis.  
 
12. Apakah Kamu ingin menjadikan buku ini sebagai warisan untuk dunia bulu tangkis dan anak-anak Indonesia?
 
Harapan saya seperti itu. Ketika saya masih berkarier sebagai pebulu tangkis, saya ingin memberikan apa yang memang menjadi kapasitas saya saat itu: prestasi untuk Indonesia. 
 
Ketika saya sudah jadi juara Olimpiade, sudah pensiun, ternyata saya masih ingin memberikan sesuatu untuk negeri ini lewat apa yang saya bisa yaitu berbagi semangat lewat kisah perjuangan hidup saya. 
 
Saya adalah salah satu dari anak-anak Indonesia yang lahir dari daerah kecil dengan berbagai limitasi. Jadi, kalau saya bisa, saya yakin anak-anak Indonesia yang lain pun bisa. 
 
13. Ada hal lain yang ingin Kamu sampaikan?
 
Saya ingin melihat lebih banyak anak muda Indonesia yang berani menembus batasan mereka sendiri dan mengejar impian mereka dengan penuh semangat, apa pun bidangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan