Unggulan kedua kejuaraan berhadiah total US$400 ribu itu di final menang dua set langsung 21-13 dan 21-17 atas unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China.
Kemenangan Tontowi/Liliyana itu menambah panjang kesuksesan mereka di All England menjadi tiga gelar beruntun setelah juga menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang sama pada 2012 dan 2013.
Tontowi/Liliyana juga menyamakan kedudukan pertemuan dengan pasangan peringkat satu dunia asal China itu menjadi 5-5. Selain itu kemenangan itu juga mengulangi final tahun lalu dengan skor yang sama.
Berbekal tekad mencetak gelar ketiganya di All England, pasangan Indonesia yang akrab dipanggil Owi/Butet ini langsung bermain taktis. Hasilnya poin demi poin berhasil diraih meski unggulan pertama juga melakukan tekanan. Set pertama mampu dimenangi pasangan Indonesia 21-13.
Memasuki set kedua, unggulan kedua kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia lebih meningkatkan tempo permainan bahkan meninggalkan jauh lawan dengan 9-3. Namun, pasangan ini sempat mengendur meski tetap memimpin dengan 11-7.
Dukungan penuh dari penonton membuat juara bertahan ini kembali meningkatkan tekanan. Smes-smes keras keduanya terus mencetak perolehan poin. Hasilnya ganda campuran terbaik Indonesia itu menang 21-17.
Perjalanan Tontowi/Liliyana ke final terbilang cukup mudah. Baru di perempat final pasangan Owi/Butet harus bermain tiga set dengan pasangan asal Singapura Danny
Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo dengan skor 21-12, 17-21 dan 21-21.
Pada semi final, ganda campuran terbaik Indonesia ini juga mampu mengatasi pasangan asal Korea Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dengan dua set langsung 21-13 dan 21-11. Kini, unggulan kedua kejuaraan bulu tangkis paling tua di dunia itu mencetak hattrick secara beruntun.(Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News