Manajer tim Indonesia Rexy Mainaky (Foto: Widodo S. Jusuf/Antara)
Manajer tim Indonesia Rexy Mainaky (Foto: Widodo S. Jusuf/Antara)

Evaluasi Rexy atas Kegagalan Indonesia di Piala Sudirman 2015

Kautsar Halim • 17 Mei 2015 18:13
medcom.id, Dongguan: Manajer tim bulu tangkis Indonesia untuk Piala Sudirman 2015, Rexy Mainaky, mengevaluasi penampilan anak-anak asuhnya usai kandas di semifinal. Ia mengemukakan timnya sudah berusaha maksimal untuk bisa mengalahkan Tiongkok di empat besar guna melangkah ke final. Meski akhirnya gagal, Rexy berharap hasil di Piala Sudirman 2015 bisa menjadi pelajaran untuk masa mendatang.
 
Indonesia kandas dari Piala Sudirman 2015 setelah ditaklukkan Tiongkok 3-1 pada semifinal, Sabtu 16 Mei. Satu poin tersebut didapat melalui nomor ganda putra yang dimainkan oleh Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sayang, kemenangan itu gagal diikuti pada laga selanjutnya yang dimainkan Bellaetrix Manuputty (tunggal putri), Jonatan Christie (tunggal putra), dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri).    
 
“Semua pemain sudah melakukan yang terbaik. pada pertandingan sebelumnya, semua tim yang melawan Tiongkok malah kalah 0-5 atau 0-3. Tapi kita bisa mencuri satu angka dan memberikan perlawanan sengit kepada mereka,” kata Rexy.

Kegagalan Bellaetrix terjadi karena cedera yang menimpanya saat menghadapi Li Xuerui. Ia sempat terkapar di lapangan karena lutut kirinya tertekuk saat mengembalikan bola lawan dengan teknik pukul smes silang.
 
Selanjutnya, Indonesia gagal meriah poin dari tunggal putra yang dipercayakan kepada Jonatan paga laga ketiga. Jonathan yang merupakan pemain muda Indonesia gagal memberikan angka setelah ditaklukkan pebulu tangkis rangking satu dunia Chen Long. Sepanjang pertandingan, terlihat jelas kualitas yang dimiliki Jonatan masih jauh untuk menandingi Chen Long. Tak ayal jika ia kalah cepat dengan skor, 21-10 dan 21-15.
 
Greysia/Nitya hampir saja memenangkan laga keempat ketika berhasil merebut game pertama kontra Tang Yuanting/Yu Yang. Namun, mereka gagal mempertahankan kesuksesan itu dan terpaksa menyerah pada dua game selanjutnya lewat skor 17-21, 21-17, dan 21-15.
 
“Kalau saja ketemu di final, Tiongkok pasti lebih tertekan. Ini menjadi pengalaman berharga buat Jonatan. Semoga dia bisa lebih baik lagi dalam pertandingan penting. Andai Bella tidak cedera, saya yakin hasilnya bisa lain. Secara keseluruhan, dengan perpaduan tim antara pemain senior dan junior, tentu saja ini akan menjadi peringatan untuk Tiongkok dan ke depannya juga akan bagus buat regenerasi Indonesia,” tutup Rexy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan