Memang bukan tugas yang mudah bagi Jonatan ketika berusaha menundukkan perlawanan unggulan keenam asal Denmark tersebut. Meski sempat menang mudah pada game pertama, Jonatan malah tertinggal secara dramatis ketika memainkan dua game berikutnya.
Pada game kedua, Jonatan sempat unggul 18-16. Namun karena permainannya tidak konsisten, Jorgensen akhirnya berhasil membalikkan keadaan. Memasuki game ketiga, permainan Jonatan malah semakin memburuk. Saat itu, ia malah tertinggal 10 poin pada awal game.
"Saya tetap syukuri kekalahan ini sebagai hasil yang terbaik. Mungkin gejalanya sama seperti Anthony Ginting. Saya tidak berani berspekulasi dan hanya sekadar jual-beli serangan. Pukulan saya jadi setengah-setengah," kata Jonatan dalam jumpa pers seusai laga di media center Istora Senaya, Jakarta, Jumat (3/6/2016)
"Setelah itu, saya malah ikut pola permainan dia, padahal awalnya sempat sebaliknya. Kekalahan ini adalah pelajaran baru. Saya harus latih fisik lebih baik lagi dan fokus di poin-poin akhir," tambahnya.
Indonesia sempat meloloskan lima wakil di fase perempat final. Dari kelimanya, hanya Ihsan Maulana Mustofa yang berhasil merebut tiket semifinal. Prestasi Ihsan diraih dengan susah payah ketika menaklukkan Rajiv Ouseph dengan skor, 17-21, 21-12, dan 21-12.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News