Di sektor tunggal putri, bukan lagi nama pebulu tangkis Tiongkok yang menjadi juara. Justru, tunggal putri Jepang membetot perhatian. Ya, Nozomi Okuhara berhasil keluar sebagai juara tunggal putri All England tahun ini.
Di usia yang masih terbilang muda, 21 tahun, Okuhara mampu membalikkan prediksi berbagai kalangan. Okuhara yang tampil sejak babak awal mampu tampil apik. Ia melenggang mulus ke babak final usai mengandaskan perlawanan pebulu tangkis Thailand Nitcahon Jindapol, tunggal putri Indonesia Lindaweni Fanetri, dan pebulu tangkis Tiongkok, Wang Yihan.
Puncaknya, Okuhara mampu menyegel gelar juara setelah mengalahkan Carolina Marin melalui rubber game 11-21, 21-16, dan 21-14. Prestasi itu membuat Jepang kembali bersinar di sektor tunggal putri.
Terakhir kali Jepang menjadi juara di tunggal putri terjadi pada 38 tahun silam atau tepatnya pada 1978. Ketika itu, tunggal putri Hiroe Yuki keluar sebagai pemenang. Selepas itu, Jepang harus melihat dominasi Tiongkok menjuarai sektor tersebut.
Hasil tidak kalah mengejutkan juga terjadi pada sektor ganda putri di mana ganda asal Jepang Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi menjadi juara. Tidak tanggung-tanggung, mereka berhasil menyudahi perlawanan ganda unggulan Tiongkok, Luo Ying/Luo Yu. Misaki/Ayaka menang mudah dengan kedudukan akhir 21-12 dan 21-9.
Raihan tersebut menjadi sejarah tersendiri di ajang All England 2016. Pasalnya, 10 tahun terakhir di All England, sektor putri Tiongkok kerap menguasai nomor tunggal dan ganda putri.
Terakhir kali Tiongkok tanpa gelar di dua nomor tersebut terjadi pada medio 1995. Ketika itu, tunggal putri Swedia kelahiran Tiongkok, Lim Xiaoqing menjadi juara. Lalu, di nomor ganda putri ganda Korea Selatan Gil Young-ah/Jang Hye-ock sukses menyabet titel juara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News