Marcus Gideon umumkan pensiun. MI/Ramdani
Marcus Gideon umumkan pensiun. MI/Ramdani

Umumkan Gantung Raket, Marcus Gideon Curhat Pernah Dicap 'Madesu' oleh Guru

Adri Prima • 09 Maret 2024 16:06
Jakarta: Pebulu tangkis Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, akhirnya memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis. Marcus memutuskan gantung raket ketika merayakan ulang tahun ke-33 hari ini, Sabtu 9 Maret 2024.
 
"Pada hari ini tepat di usia 33 tahun saya memutuskan untuk berhenti dari karier profesional badminton. Tidak terasa sudah 25 tahun tidak henti-hentinya saya berlatih dan bersaing di lapangan," tulis Marcus di Instagram pribadinya.
 
"Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah berkarya dalam hidup saya, tanpa-Nya saya mungkin tidak ada seperti sekarang ini. Saya sadar saya ada sampai sekarang ini hanya karena kemurahan Tuhan saja," lanjutnya.

Tak lupa juga Marcus berterima kasih kepada partnernya semasa berkompetisi di sektor ganda putra dengan almarhum Markis Kido dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus juga mengapresiasi dukungan para suporter yang sudah mengikuti kariernya sejak awal. 
 
Baca juga: Marcus Fernaldi Gideon Pilih Pensiun
 

Dicap 'madesu' oleh guru


Menariknya, dalam pengumuman pensiun tersebut, Marcus juga menceritakan momen ketika masa depannya sebagai atlet pernah diragukan oleh guru. 
 
"Semasa saya kecil, bahkan guru saya pun menganggap saya 'madesu' atau masa depan saya suram, dianggap sebelah mata karena postur tubuh yang tidak tinggi dan bahkan prestasi saya boleh dikatakan biasa saja jika dibandingkan dengan kawan-kawan saya lain," ungkap Marcus. 
 
Namun kenyataannya berbeda, Marcus justru tumbuh menjadi salah satu atlet terbaik Indonesia khusus untuk cabang bulu tangkis.
 
Sepanjang kariernya, Marcus telah memenangkan 19 gelar BWF dan mempertahankan peringkat satu dunia bersama Kevin selama dua tahun beruntun. Namun pasca operasi tumit kaki pada Juni 2023, performa Marcus merosot hingga akhirnya memutuskan pensiun.
 
"Saya dulu pernah berkata kepada istri saat kami masih pacaran 'saya ingin jadi world no.1' karena pada saat itu tampaknya menjadi rank 1 adalah sesuatu yang sulit sekali untuk digapai, tapi Tuhan memberikan bahkan lebih dari yang saya bayangkan. Oleh sebab itu saya menutup karier saya dalam dunia badminton dengan hati yang puas & rasa bersyukur," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan