Praveen/Debby sudah terlihat kewalahan sejak set pertama. Tak heran, mereka langsung tertinggal 7-11. Performa Praveen/Debby tak membaik setelah itu. Mereka lemah dalam mengantisipasi arah bola sehingga membuat Owi/Butet berhasil mengamankan set pertama.
Situasi tak berubah pada set kedua. Bahkan Praveen/Debby yang notabene unggulan kelima justru makin banyak melakukan kesalahan hingga harus kalah pada set kedua.
“Kami seharusnya bisa bermain lebih baik lagi. Pengembalian servis kami kurang akurat. Tapi secara keseluruhan sangat disayangkan harus melawan sesama atlet Indonesia. Sisi positifnya, ada wakil Indonesia di semifinal," tutur Praveen seperti dilansir situs resmi PBSI, Senin (15/8/2016).
“Kami sudah memberikan permainan terbaik. Tapi melawan sesama atlet Indonesia tidak pernah mudah. Kami latihan secara bersama. Jadi kami tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Harus diakui mereka main lebih baik dan punya kualitas yang bagus. Terutama Liliyana Natsir. Ia tadi mengatur irama permainan dengan sangat tenang di area depan,” jelas Debby.
Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaki menilai pengalaman menjadi modal kemenangan Owi/Butet atas Praveen/Debby.
“Hari ini Tontowi/Liliyana bermain lebih bagus dan bisa menguasai pertandingan. Liliyana dengan bola-bola depan yang bagus dan Tontowi dengan bola atas yang tajam. Hal itu menyulitkan Jordan/Debby. Pengalaman Tontowi/Liliyana juga sudah lebih banyak,” tutup Richard Mainaky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News