Fajar/Rian merasa terbantu karena Azriyn/Tan masih mencari pola permainan yang tepat pada game pertama. Sedangkan pada game kedua, Fajar/Rian mengakui bahwa servis dan penerimaan servis adalah kunci kemenangan mereka.
"Alhamdulillah pertandingan pertama berjalan dengan lancar walaupun tadi beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Di sini kondisi lapangan sangat berangin dan tidak beraturan arahnya, juga shuttlecock-nya lumayan kencang jadi memang harus antisipasi dengan pergerakan lebih cepat," kata Fajar.
"Di saat unggul lumayan jauh di gim pertama, mungkin mereka masih mencari-cari pola permainan. Tapi setelah itu mereka bisa mendekat poinnya tapi kami mencoba terus komunikasi agar tidak lengah. Kami fokus terus cari poin," beber Rian.
"Di gim kedua kuncinya dari servis dan penerimaan servis. Dengan kondisi lapangan seperti ini tidak bisa bermain rally jadi permainan bola depannya harus prima dan mengungguli lawan," papar Fajar.
Fajar/Rian juga tak terkendala dengan jadwal padat turnamen bulu tangkis. Kuncinya adalah menjaga fisik dan mental agar tetap prima di dalam dan luar lapangan.
"Memang dengan jadwal yang sangat padat setelah Piala Sudirman kami memilih untuk tidak bermain di beberapa turnamen. Jadi seminggu turnamen, seminggu persiapan di Indonesia," ucap Fajar.
"Selain menjaga stamina dan fisik, pikiran juga harus dijaga. Jadi bagaimana kami bisa rehat di seminggu saat tidak pertandingan itu agar semua bisa fresh," ungkap Fajar.
"Melawan Dechapol/Kedren di babak 16 besar tidak akan mudah untuk kami. Besok masih ada hari untuk persiapan jadi kami harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dan tetap waspada," pungkas Rian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News