Mungkin banyak pihak beranggapan, partai ini lebih menarik terjadi di babak final. Namun, dari bagan pertandingan, Chong Wei dan Lin Dan sudah harus bertemu di empat besar.
Chong Wei tak terbendung sejak tampil di penyisihan grup. Berada di grup A, Chong Wei mampu menyudahi perlawanan wakil Singapura, Zi Liang Derek Wong dan tunggal Suriname, Soren Opti.
Performa Chong Wei semakin bersinar setelah menaklukkan pebulu tangkis Taiwan, Chou Tien Chen. Chong Wei unggul 21-9 dan 21-15.
Lee Chong Wei. (Foto: AFP/ Ben Stansall)
Tidak berbeda jauh dengan Chong Wei, Lin Dan tampil konsisten sejak awal mengikuti Olimpiade. Lawan pertama yang ia kalahkan ialah David Obernosterer dari Denmark. Hanya butuh 36 menit bagi Lin Dan untuk mengalahkan David.
Lalu, Super Dan-julukkan Lin Dan menumbangkan Vladimir Malkov dari Rusia. Lin menang straight game 21-18 dan 21-7. Sebelum ke perempat final, ia sukses mengalahkan pebulu tangkis Vietnam, Tien Minh Nguyen, 21-7 dan 21-12.
Pada perempat final, Lin Dan mengungguli wakil India, Srikanth Kidambi lewat rubber game, 21-6, 11-21, dan 21-18.
Melihat rekor pertemuan, Lin Dan lebih unggul. Dari 36 pertemuan, Lin Dan mampu menang sebanyak 25 kali.
Selain itu, Lin Dan juga sudah kenyang pengalaman di Olimpiade. Tercatat, pria 32 tahun itu meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Tentu, Lin Dan ingin mencapai hattrick emas di pentas olahraga paling bergengsi dunia.
Bebanding terbalik dengan Lin Dan, dewi fortuna nampaknya kurang memihak Chong Wei. Dari dua kesempatan tampil di final Olimpiade, Chong Wei selalu gagal dan takluk dari Lin Dan. Prestasi terbaik Chong Wei hanya meraih perak di dua Olimpiade terakhir.
Tak ayal, pebulu tangkis nomor satu dunia itu berhasrat merengkuh emas. Dan tantangan yang harus dilalui ialah menumbangkan Lin Dan. Jika Chong Wei berhasil lolos, tinggal menunggu pemenang antara Viktor Axelsen (Denmark) atau Chen Long (Tiongkok).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
