Adalah Cho Geonyeop yang menjadi lawan Jonatan pada laga ketiga perempat final tersebut. Namun, kemenangan tidak diraih dengan mudah karena Jojo--sapaan Jonatan harus bertanding selama 1 jam 11 menit di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Tiongkok,
Geonyeop yang berstatus sebagai tunggal putra ranking 120 dunia membuat kejutan dengan mencuri keunggulan 21-17 atas Jojo di gim pertama. Tapi setelah itu, Jojo langsung bangkit untuk memenangkan dua gim yang tersisa dengan skor 21-17, 21-10.
"Puji Tuhan bersyukur, sangat senang, sangat bahagia tapi memang terbayang kenangan buruk di Asian Games lalu. Ketika Ginting menang dan ganda pertama kalah, poin 1-1. Kembali teringat momen itu dan jujur cukup berdampak pada permainan saya di gim pertama," kata Jojo seusai laga dalam rilis Tim Media & Humas PBSI.
"Di tiga poin awal saya sudah bisa mengontrol tapi setelah itu lawan bisa bermain lebih tanpa beban, lebih all out. Di gim kedua saya coba sekuat tenaga untuk mengubah strategi dan mendapatkan kembali percaya dirinya. Dan itu semua berjalan sampai selesai," tambahnya.
"Sebenarnya saya juga mengalami kendala di lapangan tapi rasa tidak mau kalahnya muncul. Tidak mau mengulangi kejadian tidak mengenakkan di Asian Games, itu mungkin yang membuat second win, third win, fourth win nya keluar," lanjut Jojo.
Indonesia kembali unggul dengan skor 2-1 atas Korsel karena Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana sempat kalah dari Kang Min Hyuk Seo Seung Jae dengan skor 15-21, 12-21 dalam tempo 37 menit pada laga kedua.
Sebelum itu terjadi, terdapat Anthony Sinisuka Ginting yang membawa Indonesia unggul lebih dulu setelah mengalahkan Jeon Hyeok Jin dengan skor 14-21, 21-16, 21-16 di laga pertama.
Kini, terdapat Fajar Alfian/Daniel Marthin yang sedang memainkan laga keempat melawan Ki Dong Ju/Kim Won Ho. Jika Fajar/Daniel mampu keluar sebagai pemenang, maka Indonesia bisa memastikan diri ke semifinal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News