Di atas kertas, Owi/Butet-sapaan karib Tontowi/Liliyana lebih unggul dari Peng/Goh. Total, mereka sudah berjumpa sebanyak sembilan kali. Owi/Butet berhasil mengamankan delapan kemenangan.
Terakhir, Owi/Butet menyudahi perlawanan Peng/Goh pada penyisihan Grup C Olimpiade 2016. Ketika itu, ganda Indonesia menang straight game 21-15 dan 21-11.
Meski begitu, Liliyana tidak mau jemawa. Ia mengaku tetap akan fokus untuk menuntaskan perlawanan Malaysia.
"Meskipun rekor pertemuan kami lebih baik, kami harus tetap fokus dan tidak boleh lengah. Mudah-mudahan kami bisa main lebih baik dan menuntaskan semuanya dengan baik,” kata Liliyana.
Andai Tontowi/Liliyana berhasil menjadi juara, akan menjadi catatan tersendiri. Sejak dipertandingkan pada 1996, Indonesia belum mampu merebut medali emas di nomor ganda campuran. Prestasi terbaik terjadi pada Olimpiade 2000 di Sydney. Ketika itu Indonesia mendapatkan medali perak yang diwakili oleh Tri Kusharyanto dan Minarti Timur. Lalu, pada Olimpiade 2008 di Beijing, Liliyana dan Nova Widianto mendapatkan medali perak.
Berikut rekor pertemuan Tontowi/Liliyana - Peng Soon/Goh Liu Ying
All England 2011: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (21-12, 7-21, 21-19)
Malaysia Open 2011: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (18-21, 21-15, 21-19)
All England 2012: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (27-25, 21-16)
Swiss Open 2012: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (21-19, 18-21, 25-23)
Tiongkok Open 2012: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (19-21, 14-21)
Indonesia Open 2013: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (21-15 dan 21-16)
Kejuaraan Dunia 2015: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (21-8, 21-13)
Malaysia Open 2016: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (23-21, 13-21, 21-16)
Penyisihan Grup Olimpiade 2016: Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir - Peng Soon/Goh Liu Ying (21 - 15, 21-11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News