“Target Apriyani/Fadia secepat mungkin masuk top elite dunia, yaitu ranking delapan besar. Di bawah itu bagi saya masuk grade kedua,” kata Eng Hian dalam jumpa pers di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (18/6/2022).
Dalam mengejar target itu, Eng Hian akan memperbanyak jumlah turnamen yang diikuti anak didiknya. Namun dengan catatan, mereka juga harus meraih prestasi dalam tiap kejuaraan yang diikuti.
“Sekarang saya harus memperbanyak jumlah turnamen untuk pemain-pemain saya. Tapi selain memperbanyak turnamen juga harus mengejar prestasi karena ikut banyak turnamen tanpa prestasi untuk apa?," ujarnya.
Saat ini, Indonesia memiliki tiga pasang ganda putri yang diproyeksikan untuk tampil di turnamen level Super 500 hingga Super 1000. Selain Apriyani/Fadia yang kini menduduki peringkat ke-210 dunia, ada pula Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Chaya Pratiwi (ranking ke-84) dan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Ribka Sugiarto (ranking ke-297).
"Saya harus memilah atlet mana yang prioritas untuk ikut kualifikasi (Olimpiade). Saat sekarang hingga 30 April 2023 sebelum mulai kualifikasi, saya akan memberikan persaingan yang rata karena ini bisa dibilang dari nol semua untuk ganda putri. Nanti pada 1 Mei 2023, saya akan memilih ada berapa pasang ganda putri yang berpotensi lolos,” katanya.
Di antara yang lain, Eng Hian menilai Apriyani/Fadia sudah masuk dalam golongan ganda putri yang memenuhi standar minimal, seperti pola bermain serta kondisi fisik.
“Kami sudah mempunyai standar untuk ganda putri. Di bawah Apriyani/Fadia, saya dorong untuk harus mencapai limit itu,” pungkas pria yang akrab disapa Koh Didi tersebut. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News