Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PBSI, Rudy Roedyanto, mengatakan raket bersejarah yang digunakan Greysia/Apriyani akan dipajang di Museum Warisan IOC. Kedua benda yang mengantarkan Indonesia Raya berkumandang di Olimpiade Tokyo tersebut diberikan kepada Presiden IOC, Thomas Bach.
Pemajangan benda bersejarah dalam Olimpiade ini merupakan sebuah bentuk penghargaan kepada peraih medali emas Olimpiade. Raket milik Greysia/Apriyani dianggap sebagai monumen yang akan menceritakan perjalanan hebat mereka untuk menjadi pebulu tangkis ganda putri terbaik saat Olimpiade Tokyo.
Bicara raket, ada kejadian unik yang mewarnai pertandingan final melawan pasangan Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan. Momen tersebut terjadi di gim kedua, ketika Greysia tiba-tiba mengganti raket di tengah rally sengit.
Diawali dengan melakukan jump smash, Greysia langsung berlari mengganti raket dan kembali ke tengah lapangan melanjutkan rally panjang. Semakin epik, pasangan Greysia/Apriyani berhasil mendapatkan poin di momen tersebut.
Momen unik lain yang tersaji di laga final tersebut adalah selebrasi kemenangan yang sedikit terganggu. Greysia dan Apriyani sempat selebrasi lebih awal setelah mengunci perolehan angka 21-15 di set kedua karena pukulan lawan dinyatakan out oleh hakim garis.
Namun, pasangangan Tiongkok mengajukan challenge untuk memastikan bulu yang mereka pukul keluar garis. Wasit mengabulkan challenge tersebut.
Greysia dan Apriyani terlihat tegang menunda perayaan sembari duduk menunggu official review. Hasilnya pun sesuai harapan. Pukulan Jia memang jatuh di luar lapangan pertandingan.
Barulah Greysia/Apriyani meluapkan emosi dan kebahagiaan karena berhasil menyumbang medali emas untuk Indonesia. Keduanya tak mampu menahan tangis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id