Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Apri/Fadia memastikan tiket perempat final setelah menaklukkan wakil Kanada Catherine Choi/Josephine Wu dengan skor 21-13, 21-10 dalam tempo 32 menit. Mereka sepert tidak menemui kesulitan berarti karena tampil dominan tanpa membiarkan lawan menyalip perolehan poin.
Kemenangan ini lantas disambut baik oleh pasangan Apri/Fadia yang berstatus sebagai ganda putri ranking enam dunia tersebut. Terlebih setelah keduanya mendapat sorotan dan kritik atas performa tidak maksimal dalam beberapa turnamen belakangan ini.
"Kami tidak terbebani dengan hasil ini. Kemenangan ini membuat kami termotivasi untuk memberikan hasil yang terbaik. Tentunya kami ingin memberikan cerita yang manis untuk penonton di sini," ungkap Apriyani.
"Saya menikmati proses itu, sekarang memang performa kami tengah naik dan turun. Saya menganggap hal itu sebagai bagian dari proses sehingga kami harus menikmatinya," timpal Fadia.
Selanjutnya pada perempat final, pasangan berakronim Prifad itu akan menantang wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, yang menaklukkan ganda putri Taiwan Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun dengan skor 15-21, 21-17, 21-8 pada babak 16 besar. Merespons itu, Apri/Fadia bertekad revans karena mereka sempat kalah dalam pertemuan terakhir dengan Fukushima/Hirota di Swiss Open 2023.
"Kami harus mempersiapkan fisik sebaik mungkin melawan pasangan Jepang. Mereka pasangan yang tangguh kami harus punya endurance (daya tahan) yang kuat melawan mereka," pungkas Apriyani.
Sayangnya, langkah Apriyani/Fadia tidak diikuti oleh Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose di babak 16 besar. Sebab, ganda putri rangking 42 dunia itu kalah dari wakil Tiongkok Zhang Shu Sian/Zheng Yu dengan skor 18-21, 8-21.
Pada laga ini, Meilysa/Rachel mengaku seperti kehabisan tenaga ketika mengimbangi permainan runner-up Singapore Open 2022 tersebut. Maklum pada gim pertama, Meilysa/Rachel sempat tampil agresif untuk meraih poin.
Namun, hasil ini sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi Meilysa/Rachel yang baru pertama kali tampil di turnamen berkategori BWF World Tour Super 1000.
"Kami kehilangan fokus di pengujung laga. Kami tidak mampu mengimbangi permainan lawan yang sepanjang pertandingan tampil prima," ungkap Rachel.
"Ke depannya kami harus tampil lebih baik lagi. Berlaga di turnamen BWF Super 1000 membuat kami punya pengalaman untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh," timpal Meilysa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id