Meski menang dua gim langsung, tetap tidak mudah bagi Fajar/Fikri untuk memastikan kemenangan di Lapangan 3 Glaz Arena, Cesson-Sevigne, Prancis. Pasalnya, mereka sempat dipaksa bertanding selama 47 menit dan hampir kehilangan gim kedua saat adu setting atau berebut poin deuce.
"Dari awal, mereka mengikuti ritme permainan kami. Jadi, pola main kami masuk di gim pertama hingga awal gim kedua. Tapi setelah itu, mereka mencoba pola yang berbeda dengan banyak mengangkat bola lalu bertahan dulu. Ini cukup membuat kerepotan," kata Fajar tentang kendala menghadapi Arif/Yap ketika diwawancarai Tim Media & Humas PBSI seusai laga.
"Saat adu setting, kami memaksa saja untuk menyerang. Kami tidak mau membuang banyak poin dan kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan," tambahnya.
Baca juga: Turnamen PIPBI 2025 Naik Level dan Siap Bergulir di Solo
Selanjutnya pada semifinal, Sabtu 25 Oktober waktu setempat, Fajar/Fikri bakal kembali menghadapi wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang berstatus sebagai unggulan kedua. Laga ini menjadi pertemuan kedua pasangan, setelah sebelumnya Fajar/Fikri sukses menundukkan Chia/Soh pada final China Open 2025.
"Senang bisa kembali ke semifinal, tapi kami selalu ingin lebih. Besok bertemu Aaron/Woi Yik, setelah dua kali kami menang, pasti mereka atau siapapun lawannya pasti mempelajari permainan saya dan Fikri sekarang. Jadi, kami harus lebih banyak variasi dalam strategi bermainnya," tutup Fajar tentang kesiapannya menghadapi Chia/Soh di semifinal French Open 2025.
Sejatinya, terdapat tiga wakil Indonesia yang bepotensi ke semifinal French Open 2025. Namun, pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani kalah dari Chia/Soh pada perempat final, begitu juga dengan Alwi Farhan yang bentrok dengan pebulu tangkis tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
