Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan saat memberikan pidato di acara konferensi pers jelang BCA Indonesia Open Super Series 2016 (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan saat memberikan pidato di acara konferensi pers jelang BCA Indonesia Open Super Series 2016 (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016

Pebulu Tangkis Muda Diharapkan Bersinar di BIOSSP 2016

Krisna Octavianus • 11 Mei 2016 16:53
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan berharap pemain muda Indonesia menunjukkan tajinya di ajang BCA Indonesia Open Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) 2016. Ia berharap ada atlet-atlet Indonesia yang bisa juara di kandang sendiri.
 
Wajar saja harapan membumbung karena sudah dua musim Indonesia kering gelar di ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Pemain-pemain senior tetap diandalkan, tetapi pemain muda diharapkan bisa memberikan kejutan. Indonesia bertumpu semisal pada Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Anthony Sinisuka Ginting.
 
"Hasil di kuarter pertama tahun 2016 ini tentu menjadi sebuah pertanda baik bahwa selain Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ataupun Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kita juga sudah mempunyai beberapa pasangan lainnya yang mampu bersaing dan sudah terbukti berhasil meraih gelar juara," ujar Gita.

"Semoga mereka bisa menjadi yang terbaik di kandang sendiri, dan semoga pemain lain baik di sektor tunggal seperti Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Anthony Sinisuka Ginting diharapkan bisa memberikan kontribusinya setelah Simon Santoso menjuarai Indonesia Open pada 2012 yang lalu,” sambungnya.
 
Perburuan menuju gelar juara di Istora pun bisa diprediksikan semakin memanas. Jelang Olimpiade di Rio de Janeiro Brasil yang akan digelar Agustus mendatang, Istora tentu menjadi tempat ideal untuk menguji kemampuan dan mengukur peta persaingan di Rio nanti.
 
"Semua pebulu tangkis terbaik dari 24 negara akan bertanding di turnamen ini. Persaingan ketat yang terjadi tentu saja akan berpengaruh pada durasi pertandingan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami mengalokasikan waktu tujuh hari penyelenggaraan. Berbeda dengan waktu penyelenggaraan Indonesia Open tahun lalu yang memakan waktu 6 hari,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Anton Subowo.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan