Tinggal selangkah lagi bagi pasangan biasa disapa Owi/Butet itu untuk mempersembahkan medali emas di hari jadi Indonesia yang ke-71. Syaratnya, mereka hanya perlu menaklukkan Peng Soon Chan/Liu Ying Goh yang berasal dari Malaysia pada final, Rabu 17 Agustus pukul 22.30 WIB.
Melirik catatan di atas kertas, Owi/Butet masih jauh lebih baik ketimbang wakil Malaysia yang masih menduduki peringkat 11 dunia tersebut. Saat ini, Owi/Butet sedang bertengger di ranking tiga dunia, dan hanya pernah kalah sekali kalah dalam delapan kali pertemuan dengan Peng/Liu.
Meski begitu, bukan berarti Owi/Butet boleh jemawa ketika ditantang lawan yang lebih lemah. Pasalnya, Peng/Liu juga berhasil membuktikan diri telah menjadi lebih kuat ketimbang sebelumnya.
Peng/Liu lolos ke final sambil menaklukkan Xu Chen/Ma Jin yang merupakan ganda campuran peringkat enam dunia. Saat itu, Peng/Liu mampu mendominasi permainan dan menutup laga dengan skor straight game, 21-12 dan 21-19.
Di sisi lain, Tontowi/Liliyana juga bakal tampil lebih lepas untuk menghadapi Peng/Liu. Itu terbukti karena adanya rekam jejak yang sangat baik di sepanjang bergulirnya multi event paling tersohor ini.
Sebelum ke final, Owi/Butet berhasil melewati ke fase gugur dengan status juara grup. Di sana mereka sudah dipertemukan dengan Peng/Liu dan berhasil menang dengan skor, 21-15 dan 21-11. Peng/Liu tetap diperbolehkan ke perempat final karena berhasil menjadi runner up.
Memasuki semfinal, Owi/Butet mendapat tantangan terberat karena harus bentrok dengan ganda campuran terbaik dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Beruntung, tantangan itu juga mampu diatasi dengan baik karena Owi/Butet mampu menang dengan skor, 21-16 dan 21-15.
Sejumlah stakeholder olahraga di Indonesia sempat menyaksikan langsung perjuangan Owi/Butet saat berjuang di semifinal, di antaranya Ketua Umum KOI Erick Thohir, Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto, Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan, CdM Raja Sapta Okto, serta Taufik Hidayat. Mereka saling bersatu memberi dukungan untuk Owi/Butet dan mengimbau segenap masyarakat Indonesia mendoakan perjalanan mereka di final.
“Indonesia memiliki kesempatan dan harapan untuk memperoleh medali emas pertama di Olimpiade kali ini. Diharapkan mereka (Tontowi/Liliyana) tidak lengah dengan menganggap remeh lawan. Tontowi/Liliyana harus tetap fokus agar mampu memberikan yang terbaik” kata Erick lewat rilis yang diterima Metrotvnews.com.
Indonesia terakhir kali meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008. Prestasi itu didapat melalui Markis Kido/Hendra Setiawan yang tampil di nomor ganda putra. Setelah itu, ketika Olimpiade London 2012, belum ada lagi wakil Indonesia (termasuk dari luar cabor bulu tangkis) yang mampu meraih medali emas. Kondisi tersebut cukup menyedihkan karena Indonesia memiliki tradisi selalu meraih medali emas sejak Olimpiade 1992.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News