President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono, menjelaskan bahwa pembangunan Polytron Stadium merupakan rangkaian upaya pihaknya dalam membangun ekosistem olahraga bulu tangkis yang kokoh. Lebih dari sekadar bangunan, stadion ini adalah simbol tekad untuk membangkitkan kembali kejayaan bulu tangkis Indonesia dari lingkungan akademis.
"Kami percaya bahwa bulu tangkis merupakan kebanggaan bangsa, sehingga harus terus ditumbuhkan. Djarum Foundation tetap berkomitmen menjaga marwah bulu tangkis sebagai olahraga yang digemari masyarakat Indonesia. Polytron Stadium bukan hanya fasilitas, tapi ladang pembibitan juara masa depan. Dari sini, kami berharap mahasiswa memiliki wadah untuk menyalurkan talenta di cabang olahraga bulu tangkis,” ujar Victor di sela peresmian Polytron Stadium dalam keterengan resminya.
Polytron Stadium dibangun di atas lahan seluas ± 11.000 m2. Pembangunannya dimulai pada 2 Oktober 2023 dan rampung pada 27 Agustus 2024. Selama kurang lebih 330 hari, proses konstruksi berlangsung dengan komitmen tinggi terhadap kualitas dan keselamatan kerja. Dengan alokasi anggaran sebesar lebih dari Rp43 miliar, proyek ini mencerminkan sinergi dan kolaborasi kuat antara Djarum Foundation, Polytron, iForte dan Universitas Diponegoro (Undip).
Polytron Stadium dilengkapi dengan 5 lapangan bulu tangkis, tribun berkapasitas 300 orang, toilet ramah difabel, lounge atlet, ruang kantor, hingga ruang merchandise. Keunggulan yang membuat stadion ini bertaraf internasional adalah ukuran setiap lapangan 13,4 x 6,10 meter dengan lapisan 100% PVC wear layer, grid stabilizing layer, fiberglass layer, decompression layer, dan foam layer dari Flypower.
Desain stadion pun tak kalah ikonik dengan dilengkapi shuttlecock raksasa di sisi depan menjadi simbol kecepatan, ketekunan, dan dedikasi, seolah menyambut setiap atlet yang datang untuk bertanding dan berlatih.
Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pembangunan fasilitas ini. Ia menilai, Polytron Stadium diharapkan dapat membangkitkan jiwa kompetitif dan pantang menyerah para generasi muda, khususnya mahasiswa Undip. Sebab, dua elemen tersebut merupakan modal penting dalam meraih kesuksesan di masa mendatang.
"Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation, Polytron, dan iForte yang telah membangun Polytron Stadium di kampus kami. Kami percaya stadion ini bukan hanya sebagai tempat latihan, tetapi akan menjadi pusat aktivitas, inspirasi, dan motivasi bagi mahasiswa kami untuk lebih giat berolahraga, mengejar prestasi, dan membentuk karakter melalui olahraga. Semoga semakin banyak mahasiswa yang terpacu untuk aktif berolahraga dan berprestasi,” ujar Suharnomo.
Senada dengan hal tersebut, Hariyono selaku CEO Polytron menjelaskan bahwa stadion ini dibangun dengan filosofi yang lebih dari sekadar fasilitas olahraga. Ia menambahkan, dengan berdirinya Polytron Stadium diharapkan dapat menghubungkan cita-cita pendidikan yang bertekad meraih prestasi di panggung olahraga nasional dan internasional.
"Polytron Stadium adalah representasi semangat dan harapan. Ini adalah rumah baru bagi bulu tangkis Indonesia. Kami membangunnya bukan hanya sebagai fasilitas, tapi menjadi ruang lahirnya budaya olahraga yang kuat bagi mahasiswa, maupun masyarakat sekitar,” jelas Hariyono.
Sementara itu, President Director & CEO of iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso meyakini, Polytron Stadium akan menjadi sarana mahasiswa untuk membangun jejaring yang luas melalui olahraga bulu tangkis. "Tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan bermain bulu tangkis, kami berharap Polytron Stadium juga menjadi sarana untuk membangun jejaring yang lebih luas bagi para civitas kampus," paparnya.
Momen peresmian Polytron Stadium turut dimeriahkan oleh kehadiran legenda-legenda bulu tangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky.
Usai prosesi penandatanganan prasasti dan serve shuttlecock perdana, acara dilanjutkan dengan pertandingan ekshibisi antara tim legenda PB Djarum melawan Rektor Universitas Diponegoro, serta coaching clinic bersama UKM bulut angkis Undip dan klub mitra PB Djarum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News