Pada dua bulan pertama, tak ada satu pun wakil Indonesia yang berhasil menjuarai turnamen BWF World Tour 2024. Wakil Indonesia baru bisa menjadi juara pada Maret ketika Jonatan Christie mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di final All England 2024.
Kemudian, prestasi wakil Indonesia relatif stabil memasuki pertengahan Maret. Pada Orleans Masters 2024, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose berhasil menjadi juara.
Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto berhasil menjaga raihan emas Indonesia dengan menjuarai Swiss Open 2024 pada akhir Maret. Lalu Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dan Rinov RIvaldy/Pitha Haningtyas Mentari berhasil meraih emas di Spain Masters 2024.
Puasa emas Indonesia kembali berlanjut setelah Spain Masters 2024. Lebih parahnya lagi, tak ada satu pun wakil Indonesia yang berhasil menjuarai Indonesia Open 2024 pada Juni.
Wakil Indonesia baru bisa bangkit di Australia Open 2024. Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi berhasil meraih podium tertinggi.
Puncaknya, Indonesia hanya mendapat satu medali pada Olimpiade 2024 yang dihelat akhir Juli. Gregoria Mariska Tunjung memang mampu mendapatkan medali perunggu, tapi nomor unggulan seperti ganda putra dan tunggal putra malah tak bisa berbicara banyak dan tak ada yang mampu melewati fase grup.
Usai Olimpiade, wakil Indonesia belum juga bisa bangkit. Wakil Indonesia baru bisa kembali ke podium tertinggi di Korea Open 2024 yang digelar akhir Agustus lewat Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando.
Ana/Tiwi baru bisa membuka puasa emas Indonesia di Taipei Open 2024 yang digelar awal September. Putri Kusuma Wardani kembali menyumbangkan emas untuk Indonesia di Korea Masters 2024 yang dihelat awal November.
Pada pertengahan November, Indonesia kembali meraih emas lewat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang meraih podium tertinggi pertama mereka tahun ini di Kumamoto Masters 2024. Puncaknya, tak ada wakil Indonesia yang mampu meraih podium tertinggi di BWF World Tour Finals 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
