Kevin Cordon. AFP Photo/Lintao Zhang/Pedro Pardo
Kevin Cordon. AFP Photo/Lintao Zhang/Pedro Pardo

Usai Dikalahkan Anthony Ginting, Kevin Cordon jadi Pebulu Tangkis Paling Menginspirasi

Adri Prima • 03 Agustus 2021 13:46
Jakarta: Sosok Kevin Cordon kini menjadi buah bibir di ajang Olimpiade Tokyo untuk cabor bulu tangkis
 
Bukan tanpa alasan, datang dari negara yang tidak memiliki tradisi bulu tangkis yakni Guatemala, Cordon berhasil melaju hingga babak semifinal dengan mengalahkan beberapa unggulan. 
 
Aksi Cordon mulai dilirik saat ia secara mengejutkan menang atas wakil Korea Selatan Heo Kwanghee di babak perempat final lewat straight game dengan skor 21-13 dan 21-18. 

Melaju ke semi final, Cordon ditantang Viktor Axelsen. Ia pun menyerah dua set langsung 21-18 dan 21-11. 
 
Cordon masih berpeluang mencetak sejarah untuk meraih medali perunggu. Namun lawannya kali ini adalah unggulan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting. 
 
Meski sudah berjuang keras, Cordon harus mengakui keunggulan Ginting dengan skor 21-11 dan 21-13 dan merelakan medali perunggu untuk Indonesia. 
 
Meski gagal membawa pulang medali, namun Cordon mendapatkan pernghormatan dari para atlet hingga seluruh pencinta badminton di seluruh dunia. 
 
Bahkan di sosial media Twitter, Cordon mendapat apresiasi dan menjadi juara di hati penggemar bulu tangkis. 
 
"Massive respect for you, kevin cordon. (Penghormatan besar untukmu)," @yandaktahu.
 
"It's okay Kevin Cordon! You did very very well!! Guatemala must be proud of you, thank you for inspiring so many people. You won Our hearts (Tidak apa-apa Kevin Cordon! Kamu bertanding dengan sangat sangat baik!! Guatemala harus bangga padamu, terima kasih sudah menginspirasi banyak orang. Kamu memenangkan hati kami," timpal @yelstrymars. 

Karir bulu tangkis Kevin Cordon


Kevin Cordon memang bisa dibilang sedikit terlambat bersinar. Meski begitu, Cordon sudah melewati jalan panjang hingga berada di posisi sekarang.
 
Cordon mulai berlatih bulu tangkis pada 12 tahun. Ia pun harus meninggalkan orang tuanya karena harus berlatih di ibu kota dan menjalani kompetisi bulu tangkis lokal di Guatemala.
 
"Orang tua saya tidak tahu apa-apa tentang bulu tangkis, tetapi mereka berkata, jika kamu ingin menjadi pemain bulu tangkis dan mewujudkan impianmu , pergilah ke ibu kota," kata Cordon dikutip dari laman resmi BWF. 
 
 
Benar saja, bakat Kevin terus berkembang, ia pun tercatat dua kali menjuarai Pan American Games (selevel Asian Games) pada tahun 2011 serta 2015.
 
Cordon telah empat kali berpartisipasi di Olimpiade, dimulai dari Beijing tahun 2008 ia terhenti di babak 32 besar. Lalu di Olimpiade London tahun 2012, Cordon takluk di babak 16 besar. 
 
Olimpiade Rio tahun 2016 ia harus absen karena cedera. Puncaknya di Olimpiade Tokyo 2020, Cordon berhasil menembus semifinal di usianya ke-34 tahun. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MBM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan