Riky/Richi sebenarnya sempat membuka asa dengan memenangi game pertama 23-21. Akan tetapi, di dua game selanjutnya mereka malah bermain kurang lepas dan akhirnya kalah 20-22, 11-21.
Riky yang ditemui selepas pertandingan mengaku kekalahan di game kedua merusak segalanya. Pada poin-poin kritis ia sebenarnya pede bisa menang, tapi pada akhirnya mereka kalah.
Selain itu, faktor teriakan penonton yang hadir langsung di Istora Senayan pada saat poin-poin kritis juga dianggap Riky sebagai faktor mereka kalah di game kedua.
"Tadi di game kedua pas poin kritis, lawan bertahannya jadi bagus. Saya juga terpengaruh dengan teriakan penonton 'ea...ea...ea', pas poin kritis, kita jadi tegang sendiri," ujar Riky kepada wartawan.
"Di game ketiga bisa kalah jauh karena kita sudah tidak fokus karena kejadian di game kedua. Kita percaya diri bisa menang (di game kedua), tapi kalah dan itu bikin kita down duluan di game ketiga," lanjutnya.
Diakui, kekalahan itu membuat pemain peringkat 10 dunia tersebut menyesal. Terlebih, target mereka untuk menapak babak perempat final gagal terwujud.
"Sayang sekali tadi kita kalah di game kedua. Ya, tadinya target lolos sampai babak perempat final tapi tidak bisa," pungkas Riky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News