Jorji, sapaan karib Gregoria, mengaku terbawa pola permainan lawan sepanjang gim pertama. Ia juga masih terbawa pola Nidaira pada awal gim kedua meski akhirnya bisa bangkit.
"Di gim pertama saya belum terlalu nyaman dengan pola permainan lawan karena dia punya pertahanan yang sangat bagus. Bahkan di gim kedua pun masih bisa dibilang tidak cukup cepat untuk menguasai keadaan," ujar Jorji.
"Saya mencoba mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri dan lebih tahan di relinya. Di gim ketiga terlihat lawan mulai tidak enak dengan apa yang saya lakukan, itu jadi sangat menguntungkan," jelasnya.
Jorji juga mengapresiasi kegigihan yang diperlihatkan Nidaira. Namun, motivasinya yang berlipat agar bisa meraih poin menuju Olimpiade membuat Jorji tampil lebih ngotot.
"Saya memberikan apresiasi dan respect untuk dia atas usahanya sepanjang laga yang tidak menyerah untuk mengejar sampai benar-benar bolanya menyentuh karpet lapangan," ungkapnya.
"Pastinya karena tahun ini tahun yang penting, tahunnya Olimpiade, motivasi saya untuk membuktikan ke diri sendiri pastinya lebih. Melihat penampilan saya di tahun sebelumnya yang cukup baik dan saya tidak mau sampai di situ saja jadi saya mau bawa kerja yang lebih lagi tapi dengan tenang, dengan rileks," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News