Ya, harus diakui, prestasi nomor tunggal Indonesia tidak secemerlang nomor ganda. Tentu, ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Terlebih khusus, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Teranyar, tunggal putri Lindaweni Fanetri urung memberikan prestasi maksimal di Olimpiade. Ia terpuruk sebagai juru kunci di klasemen grup J. Imbas dari hasil tersebut, manajer tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade, Rexy Mainaky sempat menyebut Lindaweni tidak menunjukkan semangat bertanding. (Baca juga: Lindaweni Fanetri Terpuruk karena Tidak Menunjukkan Semangat Bertanding).
Masalah ini juga menjadi perhatian legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata. Menurutnya, butuh talenta atau bibit super untuk membenahi sektor tunggal, khususnya sektor putri.

Christian Hadinata. (Foto: Mtvn/ Alfa Mandalika)
"Untuk tunggal putri satu-satunya jalan kita mesti mencari bakat atau bibit yang super. Sekarang, ya bibit pemain atau bakat di Cipayung bagus, tapi untuk persaingan di dunia, bagus saja tidak cukup. Harus sangat bagus dan bagus sekali. Bahkan, harus super," kata Christian Hadinata ketika berbincang dengan Metrotvnews.com di Kantor Metro TV, Kamis (18/8/2016).
"Contohnya (Carolina) Marin, cuma satu dari Spanyol dan sempat berlatih di Cipayung, dia punya bakat super dan dia bisa langsung menjulang. Kita banyak pemain, tetapi bakat supernya belum ada," sambung pria yang akrab disapa Koh Chris itu.
Koh Chris sebenarnya berharap banyak kepada Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari untuk meraih prestasi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sayang, ganda putri andalan Indonesia tak bisa berbicara banyak.
"Sebenarnya saya berharap sekali Greysia/Nitya membuka satu sejarah baru untuk meraih medali di sektor ganda putri, di mana sektor yang belum pernah kita raih dari Olimpiade," ujar Koh Chris.
"Saya agak khawatir ke depannya, karena Greysia/Nitya tidak dapat medali. Dari sisi bulu tangkis, Greysia/Nitya sudah berada pada usia yang kalau tidak hati-hati tinggal turunnya saja. Pelapisnya belum terlihat dan belum sejajar. Saya menyayangkan sekali. Padahal, sebelum Olimpiade, mereka mainnya bagus," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News