Permainan cepat dan menyerang terus diterapkan Wang/Huang, hal ini membuat Tontowi/Liliyana terus berada di bawah tekanan. Sempat unggul jauh pada game kedua, penampilan Tontowi/Liliyana kembali menurun pada game penentuan.
"Kami kalah start di game pertama, istilahnya lawan sudah mendahului kami, walaupun kami main dengan pola seperti apa. Kami kurang sigap. Di game kedua, kami bisa menemukan pola kami, tetapi di game ketiga kami kembali tertekan," ujar Tontowi seperti melansir situs resmi PBSI.
"Lawan adalah pasangan muda yang lebih cepat, kalau main lawan mereka harus pakai taktik, harus benar cara mainnya. Di game kedua kami bisa menerapkan strategi kami, tetapi di game ketiga mereka sudah lebih siap dan tidak mudah ‘dimatikan’,” kata Liliyana.
Ketika ditanya apakah sengaja mengalah, Liliyana mengaku sejak awal tidak berpikir seperti itu. Akan tetapi, saat ketinggalan jauh Owi/Butet tidak mau memaksakan karena sudah pasti lolos ke semifinal.
"Sebetulnya bukan kami sengaja mengalah, semua pasti ingin menang di setiap pertandingan. Namun waktu ketinggalan terlalu jauh, pasti kan mikir juga, masih ada pertandingan di semifinal,” jelas Liliyana.
Dengan demikian, Wang/Huang berada di puncak klasemen grup B, diikuti Tontowi/Liliyana. Di posisi ketiga dan keempat ada Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris) dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia).
Sementara, baru Tontowi/Liliyana yang memastikan tiket semifinal. Pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto terhenti di penyisihan grup A. Sedangkan di ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamujo/Marcus Fernaldi Gideon masih harus berjuang untuk mengamankan kemenangan kedua di Grup A saat menghadapi Li Junhui/Liu Yuchen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News