Tim Indonesia menurunkan 20 pebulu tangkis di ajang supremasi beregu pada turnamen di Nanning, Tiongkok, 19-26 Mei tersebut. Di mana terbagi dari 12 pebulu tangkis putra dan delapan atlet putri.
"Kami mohon doa restu dari seluruh masyarakat Indonesia agar atlet-atlet kita yang berjuang di Tiongkok, mudah-mudahan dapat membawa kembali Piala Sudirman ke Indonesia," ujar Wiranto di situs PBSI.
Wiranto pun berharap para atlet memiliki semangat juang seperti seorang Susy Susanti, salah satu pahlawan Indonesia di Piala Sudirman 1989. Momen di mana Indonesia untuk pertama kali memenangkan lambang supremasi beregru tersebut.
Kala itu, Susy turun di partai ketiga, dan Indonesia sudah tertinggal 0-2. Namun Susy mampu membalikkan keadaaan dan memenangkan pertandingan, sehingga menjaga asa Indonesia yang akhirnya terbakar semangat dan merebut Piala Sudirman.
"Pada saat tertinggal 0-2, kan teorinya satu poin lagi kalah. Tapi tunggal putri penentu bisa main kesetanan, sehingga membalikkan keadaan dan menang. Bukan hanya teknik permainan, tapi juga mental."
"Jadi para pemain di Piala Sudirman ini harus punya mental seperti Susy di tahun 1989. Apalagi persaingan sekarang semakin ketat. Sejarah di Piala Sudirman 1989 bisa menjadi inspirasi yang bisa dijadikan pelajaran, terutama untuk para atlet yang akan berangkat. Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita berusah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News