Kabid Binpres Pelatnas PBSI, Eng Hian, menegaskan bahwa setiap atlet bisa saja terkena degradasi dari Pelatnas tanpa harus menunggu periode tertentu. Hal ini juga berlaku untuk pengambilan atlet dari klub untuk bergabung di Pelatnas.
“Setiap atlet akan dipantau performanya melalui pencapaian prestasi di turnamen BWF dan multievent, progress kemajuan dari segi teknik, fisik dan juga data-data pendukung. Hal ini yang akan menjadi bahan pertimbangan tim pelatih untuk mengambil keputusan,” jelas Eng Hian.
Penerapan sistem yang lebih ketat ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi pemain dan memberikan kesempatan bagi atlet muda berbakat untuk tampil di turnamen internasional. PBSI juga ingin meningkatkan mental atlet untuk bersaing di kancah internasional.
“Saya berharap kebijakan ini dapat meningkatkan daya saing atlet Indonesia di kancah internasional serta memastikan pelatnas diisi oleh pemain yang benar-benar layak,” papar Eng Hian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id