Fikri/Daniel mengaku kehilangan momentum setelah interval meski sempat mengimbangi permainan Kang/Seo. Karena itu, Fikri/Daniel bertekad memperbaiki permainan mereka terutama menjaga fokus setelah interval.
"Momentumnya memang selalu setelah interval terutama di gim kedua. Terutama saya banyak melakukan kesalahan, cukup mengecewakan," ujar Fikri.
"Setelah interval permainan depan dipegang mereka, kami banyak melakukan mati sendiri. Kami dikunci di angka 11 seaat unggul 11-9 lalu mereka mengambil enam poin, sesuatu hal yang tidak boleh terulang lagi," ungkap Daniel.
"Di lain sisi, Kang/Seo setelah interval bisa kembali in dengan permainannya. Dibandingkan saat di Jepang, tadi tidak bisa dikatakan lebih baik," jelas Fikri.
"Saat Japan Open kami mampu ajak mereka rubber game. Tadi sebetulnya momentumnya ada tapi kami tidak berhasil memanfaatkan," ulas Fikri.
"Kami harus belajar mengantisipasi hal-hal seperti itu. Tiga turnamen ini tidak cukup bagus tapi tidak cukup jelek juga. Kami ingin melangkah lebih jauh lagi, semoga di China Open bisa dapat hasil yang lebih baik," urai Daniel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News