Tanpa Anthony Sinisuka Ginting dan Leo Rolly Carnando, tim Indonesia berhasil mencapai babak semifinal Piala Sudirman 2025. Sayangnya, Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan pada fase empat besar setelah kalah 2-3.
"Di luar hasil yang banyak anggapan belum sesuai harapan tapi progress selama di Piala Sudirman 2025 ini saya melihat ada proses regenerasi yang kami lakukan, tidak selalu pemain senior yang diturunkan tapi kami berusaha mengkombinasikan antara junior dengan senior," ujar pria yang akrab disapa Didi itu.
"Secara penampilan saya sangat mengapresiasi dengan perjuangan tim karena kita semua tahu pemain elit kami tidak semua bisa bergabung. Bila Anthony Ginting, Gregoria Mariska dan Leo Carnando ada, pasti kekuatan kami berbeda tapi dari sini kami bisa mengambil sisi positifnya yaitu kami bisa memberikan kesempatan kepada pemain-pemain pelapis dan mereka menjawabnya dengan penampilan luar biasa," bebernya.
Didi berharap para pemain muda Indonesia bisa menjadi tulang punggung di Piala Sudirman dua tahun kemudian dengan pengalaman di Piala Sudirman 2025 ini. Ia juga mengingatkan mereka untuk terus berlatih dan tidak mudah puas agar terus berkembang.
"Penampilan para pelapis ini hasilnya tidak jelek, malah boleh dibilang seperti Alwi dan Ubed, diberikan kepercayaan menghasilkan yang terbaik. Penampilan Putri Kusuma Wardani juga menurut kami bukan yang jenjangnya terlalu jauh melawan tunggal putri nomor satu dunia dan peraih medali emas Olimpiade," jelasnya.
"Di Piala Sudirman dua tahun ke depan, saya harap pemain-pemain muda inilah yang akan membawa pulang piala ke Indonesia. Saya bangga dengan tim ini dan mari semangat yang ditunjukkan terus dipertahankan dan tidak boleh padam," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News