Praveen/Melati mengaku kewalahan menghadapi perlawanan Tang/Tse. Mereka merasa sang lawan membaca permainan mereka sepanjang pertandingan dan mengendalikan tempo permainan.
"Kekalahan ini karena pola permainan kami sudah dibaca lawan. Sepanjang pertandingan, kami tak bisa keluar dari tekanan lawan. Kendali permainan juga selalu dipegang lawan," kata Praveen.
Praveen/Melati berusaha bangkit dari tekanan. Namun, Tang/Tse melakukan servis bagus yang membuat mereka tak mampu meredam tekanan.
"Kami sebenarnya berusaha bangkit, tetap tak bisa keluar dari tekanan. Servis dua-duanya juga bagus. Dan itu menjadi senjata lawan untuk memulai serangan. Selain itu, pola serangan lawan juga bagus," jelas Praveen.
"Untuk bahan evaluasi, individunya masing-masing, baik saya dan Meli, harus dibenahi. Intinya, kami harus makin matang di pola permainan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News