Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan panggung Olimpiade memang tak bisa diprediksi. Pelatih berjuluk Naga Api itu meminta Ahsan/Hendra untuk menjaga mental dan mengatur ritme permainan.
“Ahsan/Hendra ini pemain senior, sudah tiga kali tampil di Olimpiade. Saya percaya mereka bisa mengatur semangat,keinginan, dan kemauan saat menghadapi lawan,” kata Herry usai pertandingan lewat rilis resmi NOC Indonesia yang diterima Medcom.id, Kamis 29 Juli 2021.
The Daddies menjadi wakil tersisa ganda putra di babak semifinal usai Marcus/Kevin terhenti di perempat final pada pertandingan pagi tadi. Ahsan/Hendra melaju ke semifinal setelah mengalahkan wakil tuan rumah Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan skor 21-14, 16-21, 21-9.
Pada laga selanjutnya, Ahsan/Hendra akan bertemu pasangan China Taipei Lee Yang/Wang Chi-Lin. Calon lawan The Daddies melaju usai menyingkirkan wakil tuan rumah lainnya Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 21-16, 21-19.
Ahsan/Hendra yang menjadi peringkat dua dunia wajib mewaspadai Yang/Chi-Lin yang berada satu peringkat di bawahnya. Apalagi meski The Daddies unggul head-to-head 6-4, tetapi Ahsan/Hendra pernah kalah 21-17, 23-21 di final BWF World Finals 2020.
Secara pengalaman, The Daddies juga lebih unggul. Hendra pernah juara saat ajang empat tahunan ini digelar di Beijing pada 2008 bersama Markis Kido. Hendra dan Ahsan juga sudah tiga kali tampil di Olimpiade.
“Saya percaya secara mental mereka bisa mengatasi. Terpenting, adalah mereka harus bisa atur irama permainan,” tukas Herry.
Terpisah, Ahsan/Hendra bersykur bisa menjejaki semifinal. Mereka akan segera berdiskusi dengan pelatih untuk menentukan strategi menghadapi Yang/Chi-Lin.
“Yang/Chi-Lin ini punya speed dan power, itu harus kami waspadai. Untuk strategi akan kami diskusikan dulu dengan pelatih,” kata Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id