Seperti kita tahu, perhelatan Indonesia Open tahun ini dipindah dari Istora Senayan ke Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Perubahan venue memaksa atlet harus beradaptasi lagi, meski waktu yang tersedia sangat sempit.
Biasanya, faktor angin menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam sebuah pertandingan bulu tangkis. Tak jarang, angin kencang bisa membuat sang pemain mengalami kekalahan. Akan tetapi, tidak bagi Sony Dwi Kuncoro. Ia enggan menyalahkan kondisi venue setelah dikalahkan wakil Jepang Kazumasa Sakai 13-21, 16-21.
"Sama saja, angin dan lampu sama saja. Tidak ada perubahan signifikan. Soalnya, kejuaraan-kejuaraan di luar negeri ini sudah standar BWF. Memang ada angin, tapi lawan lebih sabar dan mengontrol. Saya tidak bisa menghasilkan poin di poin-poin kritis," ujar Sony.
Sony justru siap mengevaluasi diri sendiri setelah tersingkir di babak kualifikasi. Ia mengaku akan berlatih lebih keras lagi dan mengikuti banyak kejuaraan demi feeling bulu tangkisnya kembali.
"Kalau dari saya, lawan siapapun saya anggap sama karena saya melawan pemain yang di bawah saya, tapi saya tidak bisa menang, Itu harus saya perbaiki. Sebenanrya saya sudah waspada, tapi di lapangan kan lain, saya harusnya tidak seperti itu," lanjutnya.
Baca juga: Dua Wakil Tunggal Putra Indonesia Kandas di Babak Kualifikasi
"Saya mungkin perlu latihan lebih keras dan mengikuti banyak pertandingan. Kalau dari fisik saya tidak masalah, tapi dari feeling pertandingan saya mungkin akan perbaiki saya lagi," sambungnya.
"Saya tidak ke Australia Super Series dan mau lebaran dulu, habis itu saya belum tahu mau ikut pertandingan apa. Saya masih latihan dan ikut Super Series lainnya dan mengejar poin saya yang sudah anjlok. Saya mau ikut yang kelas GP Gold di Asia terutama," pungkasnya.
Video: Jelang Indonesia Open, Lapangan JCC Belum Siap 100%
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News