Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu 11 Juni, Ginting kalah dari Axelsen dengan skor 21-15, 21-15 dalam tempo 48 menit. Axelsen yang berasal dari Denmark memang bukan lawan sembarangan karena berstatus sebagai tunggal putra ranking satu dunia.
Permainan agresif sudah ditunjukkan Ginting untuk memberi perlawanan, baik pada gim pertama maupun kedua. Tapi, Axelsen selalu mampu meladeni permainan Ginting dan melancarkan pukulan pengembalian yang lebih merepotkan.
"Tadi sudah coba bermain menyerang duluan, tapi malah menguntungkan Axelsen karena dia punya jangkauan lebih jauh. Saya coba juga memancingnya, dia malah menyerang duluan," ujar Ginting dalam jumpa pers usai laga.
"Namun kembali lagi, dia itu pemain yang memiliki jangkauan, serangan, dan akurasi yang baik. Jadi, ketika ingin membawanya masuk ke pola permainan saya itu sulit," tambahnya.
"Jujur, dia sangat memanfaatkan keuntungan kelebihan postur tubuh karena itu faktor penting juga di badminton. Dia menyesuaikan dengan baik keunggulan fisik dan tinggi badannya itu," lanjut Ginting soal Axelsen yang memiliki tinggi badan 194cm.
Hasil laga ini membuat Ginting telah menelan kekalahan tujuh kali saat jumpa Axelsen. Selanjutnya pada fase final, Minggu 12 Juni, Axelsen bakal menghadapi wakil Taiwan Chou Tien Chen yang sukses mengalahkan Loh Kean Yew (Singapura) pada semifinal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
