Start bagus dibuat Praveen/Debby pada awal game pertama. Poin mereka terus tak terkejar lantaran permainan menyerang yang dibuat sepanjang game pertama.
Pada pertengahan game, Wang/Huang sempat memberikan perlawanan hingga sempat memimpin 16-15. Tetapi Praveen/Debby mulai kembali ke penampilan puncak mereka hingga membuat skor akhir pada game pertama menjadi 21-17.
“Dari awal saat tahu lawan Tiongkok, yang kami persiapkan itu siap capek dulu dan fokusnya harus konsisten dari awal sampai akhir,” kata Jordan.Klik di sini: Indonesia Targetkan 107 Emas di ASEAN Para Games
Memasuki game kedua, unggulan keempat Indonesia kembali melakukan start yang bagus. Bahkan perolehan poin mereka sulit dikejar oleh pasangan Tiongkok hingga Praveen/Debby mengunci gelar juara dengan skor 21-18 dalam durasi 46 menit.
“Kunci kemenangan kami yaitu fokus di lapangan dari awal ampai benar-benar selesai. Kami juga memperbanyak komunikasi di lapangan. Saling memotivasi diri sendiri dan partner,” beber Jordan.
Kemenangan ini sekaligus membalas pertemuan pertama mereka yang terjadi di Badminton Asia Championships 2017. Saat itu Jordan/Debby kalah 22-24 dan 19-21 dari Wang/Huang. Sementara itu gelar ini merupakan yang perdana diraih Praveen/Debby sepanjang 2017.Klik di sini: Raih Pole di GP Singapura, Vettel Terkejut
Usai Praveen/Debby meraih juara, Indonesia akan menambah gelar lagi di sektor tunggal putra lantaran ada duel All Indonesian FInal antara Jonatan Christie dengan Anthony Sinisuka Ginting.
Satu gelar lagi berpeluang didapat dari nomor ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjata Sukamuljo. Mereka akan menantang unggulan pertama asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News