Firman dipaksa bermain rubber game oleh Ren yang merupakan wakil tuan rumah di laga perdana ini. Ia bahkan kalah cepat di game pertama karena kalah tempo permainan. Membuatnya langsung ganti strategi di game kedua.
“Di game pertama saya kalah tempo permainan, pergerakan dia lebih cepat dari saya. Lalu saya mengubah taktik di game kedua dengan bermain reli dan membuat lawan berlari-lari terus mengejar bola dan bikin dia capek. Saya juga berusaha untuk mengurangi kesalahan sendiri,” ungkap Firman dilansir Badmintonindonesia.org, Rabu (19/4/2017).
(Baca: Hattrick Gelar Super Series, Marcus/Kevin Diberikan Apresiasi)
“Memang ada kesulitan adaptasi lapangan, karena belum coba lapangan, lalu shuttlecock yang dipakai. Jadi di game pertama itu saya masih mencari-cari main yang sesuai itu seperti apa. Saya sudah bisa menghafal permainan dia di game kedua,” tambah pemain jebolan klub Mutiara Cardinal Bandung ini.
Pada babak kedua, Firman akan berhadapan dengan wakil Taiwan, Lin Chia Hsuan. Firman harus waspada, karena Lin mengalahkan rekan sepelatnas Firman yaitu Krisna Adi Nugraha di babak pertama dengan skor 21-18, 23-21.
“Di babak kedua, saya harus lebih tenang dan lebih yakin. Beban itu pasti ada, tetapi saya harus bisa lawan beban itu, bagaimana pun caranya. Target mainya sebaik mungkin, kalau bisa masuk semifinal alhamdulillah,” tuturnya.
Sayang kemenangan Firman tak diikuti rekan-rekannya. Selain Krisna, Muhammad Bayu Pangisthu terhenti di tangan Zhou Zeqi (Tiongkok) dengan skor 17-21, 21-11, 19-21.
Panji Ahmad Maulana juga tak kuasa menahan laju wakil Tiongkok, Sun Feixiang, dengan 15-21, 16-21. Sedangkan Andre Marten harus mengakui wakil Taiwan, Chen Chi Ting usai takluk dengan skor 19-21, 15-21.
Video: Cetak Hattrick Gelar, Kevin/Marcus Raih Penghargaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News